Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksin Virus Corona

KABAR GEMBIRA: Enam Vaksin Virus Corona Sudah Diuji Coba Pada Manusia, Terkendala Produksi Massal

Pencarian yang pesat ini dianggap luar biasa oleh para ahli, terutama mengingat pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu tahunan.

Editor: Hasrul
Istimewa
Vaksin Virus Corona. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar Gembira: Enam vaksin Virus Corona Sudah Diuji Coba Pada Manusia, Terkendala Produksi Massal

Di tengah penyebaran pandemi Covid-19, beberapa tim ilmuwan bekerja untuk menemukan vaksin Virus Corona yang bisa mengakhiri pandemi ini.

Pencarian yang pesat ini dianggap luar biasa oleh para ahli, terutama mengingat pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu tahunan, bahkan beberapa dekade.

Misalnya vaksin ebola yang membutuhkan waktu 16 tahun dari penemuan hingga persetujuan untuk dipakai secara luas.

Normalnya, vaksin harus melalui beberapa tahap, mulai dari laboratorium dan uji coba pada hewan. Jika dianggap aman dan bisa menghasilkan kekebalan, baru uji coba pada manusia dimulai.

Uji coba ini dibagi menjadi tiga tahap.

Dimulai dengan sekelompok kecil peserta yang sehat, kemudian pada sekelompok orang yang lebih banyak serta kelompok kontrol untuk mengukur keamanannya dan dosis efektif yang dibutuhkan.

Kini dalam waktu sekitar tiga bulan, ada sekitar 90 tim ilmuwan bekerja membuat vaksin Covid-19.

Ada enam calon yang sudah mencapai tahap uji coba manusia.

Ilustrasi vaksin corona
Ilustrasi vaksin corona (SHUTTERSTOCK)

Amerika Serikat

Pertama adalah vaksin mRNA-1273 dari Moderna Therapeutics, Amerika Serikat.

Vaksin dikembangkan oleh Moderna, perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Massachusetts, dengan menggunakan teknologi baru.

Tujuan vaksin ini adalah “melatih” sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona dan mencegah munculnya penyakit.

Pendekatan konvensional biasanya berfokus pada penggunaan virus yang telah dilemahkan dan dibuat nonaktif, atau virus yang telah difragmentasi.

Namun vaksin mRNA-1273 buatan Moderna, yang uji cobanya didanai oleh United States National Institutes of Health (NIH), tidak dibuat dari virus penyebab Covid-19, melainkan berdasarkan kode RNA atau asam nukleat ribosa.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved