Haji 2020
Ibadah Haji 2020 Ditiadakan, CEO Al Jasiyah: Tahun Berat Bagi Pengusaha Travel
Bagi penyelenggara haji khusus, keputusan ini menjadi hal berat. Mereka tidak mendapatkan revenue dari program haji khusus.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI meniadakan Ibadah Haji 2020.
Pandemi Covid-19 yang masih merebak menjadi penyebab utamanya.
Pasalnya, waktu keberangkatan sudah mepet ditambah lagi belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi.
Bagi penyelenggara haji khusus, keputusan ini menjadi hal berat. Mereka tidak mendapatkan revenue dari program haji khusus.
Ditambah lagi sejak 27 Februari 2020 lalu, pelaksanaan umrah disetop. Demikian disampaikan CEO Al Jasiyah Travel, Nurhayat.
"Ini tahun terberat bagi industri travel, setelah umrah disetop, giliran haji juga ditiadakan," katanya pada tribun-timur.com, Selasa (2/6/2020).
Olehnya itu, ia mengatakan harapan pengusaha travel kini pada musim umrah 144H mendatang.
"Kami tinggal berharap bahwa musim umrah 1442 H yang biasanya dimulai pada bulan muharram bisa berjalan agar travel tetap dapat bertahan hidup. Itupun mungkin dengan protokol covid-19 dan pembatasan kuota dikarenakan pandemi yang belum tuntas," tuturnya.
Lebih lanjut, wasekjend DPP AMPHURI mengungkapkan, keselamatan jamaah memang prioritas, hanya saja di sisi lain travel tidak mendapatkan revenue.
"Boleh dibilang travel melanjutkan puasa tidak mengirim jamaah umrah sejak Februari dan haji khusus tahun ini. Kalau musim umrah juga ditunda, bisa-bisa banyak travel yang terpaksa PHK karyawannya," bebernya.
Ia berharap, September mendatang dengan tambahan regulasi serta protokol kesehatan sesuai SOP, pengusaha travel bisa kembali memberangkatkan jamaah umrah. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur
(*)
