Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

New Normal

Terkait New Normal, Prof Idrus Paturusi: Kasus OTG 60% - 70%

Sehingga menurutnya, pemerintah harus hati-hati dalam mengambil kebijakan pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR.COM/RUDI SALAM
Prof Idrus Paturusi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Prof Idrus Paturusi menyebut bahwa kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) virus Corona (Covid-19) mencapai 60% - 70%.

Hal tersebut disampaikannya dalam Dialog Virtual Forum Dosen Tribun Timur Forum Dosen #4 dengan tema 'Demi Pancasila, Covid-19: Virus, bisnis, atau konspirasi?' pada Senin (1/6/2020).

"Ada satu yang perlu kita perhatikan, kasus OTG kira-kira 60% - 70%," sebut Prof Idrus.

Dengan tanpa gejala tersebut, kata Prof Idrus, virus dapat menyebar kemana-mana.

"Nah kalau kita tanpa gejala, ini kan karena kita belum tes dan ini kan bisa menyebar kemana-mana. Coba lihat virus influenza, sudah ratusan tahun, sampai sekarang masih ada," katanya.

Sehingga menurutnya, pemerintah harus hati-hati dalam mengambil kebijakan pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Jadi kita harus hati-hati kalau misal ada kebijakan, kebijakan yang mengatakan ya situasi pasca PSBB," kata Prof Idrus.

Dia mengatakan bahwa setelah pemerintah melepas PSBB, masyarakat bergembira hingga keluar rumah tanpa pakai masker.

"Coba lihat aja, begitu kita lepas PSBB, masyarakat itu euforia.
Mereka pikir setelah dua bulan terkurung di rumah, langsung bebas merdeka, langsung tumpah di Pantai Losari tanpa pakai masker," jelas mantan Rektor Unhas itu.

Hal tersebut terjadi karena menurutnya persepsi masyarakat masih di bawah rata-rata.

"Sehingga kalau kebijakan itu dengan tanpa pertimbangan kemudian mengatakan ok, new normal jalan.
New normal jalan, apa yang mau kita lakukan new normal kalau yang lain masih seperti itu," tutur Prof Idrus.

Diketahui, Dialog Forum Dosen ini dipandu oleh Dr Adi Suryadi Culla dan menghadirkan lima narasumber utama.

Yakni Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (kadin) Indonesia, Erwin Aksa.

Praktisi Hubungan Internasional dan kebijakan Publik (Synergy Policies), Dinna Prapto Raharja.

Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Canberra, Imran Hanafi.

Kemudian Prof Idrus Paturusi sebagai Survivor Covid-19 dan Prof Irawan Yusuf, Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved