Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Ahli Genetika Israel Sebut Sangat Mungkin Virus Corona Diciptakan di Laboratorium, ini Buktinya

Ahli Genetika Israel Sebut Sangat Mungkin Virus Corona Diciptakan di Laboratorium, ini Buktinya

Editor: Ilham Arsyam
AFP
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih menyebar di seluruh dunia.

Bahkan sudah lebih dari 6 juta orang terinfeksi dan jutaan lainnya terkena dampak. Karena belum ada obatnya hingga hari ini, maka tak heran ada banyak spekulasi terkait virus corona.

Tentang asal usulnya hingga bagaimana sebenarnya virus ini bisa menyebar ke seluruh dunia selama hampir 5 bulan ini.

Dan menurut para ilmuwan, kemungkinan Covid-19 dibuat di laboratorium bisa jadi pendapat yang tidak boleh dikesampingkan.

Ratusan iPhone Dijarah & Tokonya Dirusak di Amerika Serikat, Buntut Kematian George Floyd, Video Cek

Dilansir dari skynews.com.au pada Senin (1/6/2020), para ahli imunologi dan ahli genetika terkemuka mengatakan bahwa ada dua hal yang tidak biasa tentang Covid-19.

Yang pertama adalah bahwa virus berikatan dengan sel-sel reseptor ACE2 manusia lebih kuat daripada yang terjadi pada hewan lain, termasuk kelelawar.

Hal kedua yang tidak biasa tentang virus corona yang menyebabkan Covid-19 adalah ia memiliki apa yang disebut "situs pembelahan furin" yang tidak dimiliki oleh relatif kelelawar terdekat, RaTG-13.

Inilah yang membuat virus ini sangat menular.

Dan seorang ahli genetika Israel, Dr Ronen Shemesh, setuju dengan pendapat para ilmuwan ini.

Dr Ronen Shemesh, yang sedang mengerjakan pengobatan untuk Covid-19, mengatakan dalam pendapatnya virus itu lebih mungkin dibuat di laboratorium daripada berevolusi di alam.

“Ada banyak alasan untuk percaya bahwa Covid-19 yang menghasilkan SARS-CoV-2 dihasilkan di laboratorium."

"Kemungkinan besar dengan metode rekayasa genetika," katanya kepada Sky News.

"Saya percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara penyisipan seperti situs pembelahan protease FURIN bisa diperkenalkan secara langsung di tempat yang tepat dan menjadi efektif."

Dr Shemesh menunjuk pada penyisipan situs Furin sebagai aspek yang paling tidak biasa dari Covid-19.

"Saya percaya bahwa masalah paling penting tentang perbedaan antara semua tipe virus corona adalah penyisipan situs pembelahan Fufin protease di protein Spike dari SARS-CoV-2," katanya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved