Makassar Lawan Corona
ADS: Virus Corona Bukan Aib dan Hal Menjijikan
Utamanya saat dia berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait Virus Corona (Covid-19) beberapa waktu lalu.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Manajer Timnas Indonesia 2010, Andi Darussalam Tabussala (ADS) membagikan pengalaman pribadinya.
Utamanya saat dia berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait Virus Corona (Covid-19) beberapa waktu lalu.
Publik sebelumnya sempat dihebohkan terkait berita ADS yang positif Virus Corona pada 7 April 2020 lalu.
Informasi itu disampaikan langsung lelaki yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KONI Sulsel ini.
Bedanya, ADS secara terang-terangan mengumumkan bahwa dirinya positif.
Tindakan ini diambil dirinya untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa penyakit tersebut bukan sebuah aib.
"Saya pertama memberitahu kepada publik bawah saya positif walau statusnya OTG. Lebih baik kita terbuka diri kepada masyarakat karena ini bukan aib," ujar ADS saat dikonfirmasi, Minggu (31/5/2020).
Setelah dinyatakan positif, ia kemudian memilih melakukan isolasi di Rumah Sakit (RS) Unhas selama 14 hari.
Selama di sana, ADS mengaku menjalani isolasi dengan penuh kesabaran.
"Waktu saya ada di rumah sakit memang tidak ada kegiatan dan hanya menyendiri. Tetapi ada perawat mengawasi kita kalau ada yang kita butuhkan," imbuhnya.
Walau hanya seorang diri isolasi mandiri, namun berbagai dukungan banyak berdatangan untuk kesembuhannya.
Faktor inilah yang membikin ADS semangat menjalani isolasi tersebut.
Dukungan itu datang dari keluarga, kerabat, bahkan dari mantan Rektor Unhas, Prof Idrus Paturusi.
Kebetulan, beliau juga sempat dinyatakan positif Covid-19 namun telah sembuh total.
"Prof idrus Paturusi memberikan dukungan moral, support pengalaman apa yang dilakukan selama dia diisolasi," papar ADS.
Tidak lupa, ADS juga melakukan berbagai hal selama diisolasi mulai dari baca buku.
Utamanya membaca Alquran, dan mendekatkan diri kepada maha pencipta.
"Jadi waktu isolasi saya tidak merasa stres. Saya selalu berdoa kepada Allah bahwa saya akan sehat. Walaupun ada di dalam tubuh saya virus," tegasnya.
5 Kali Rapid Tes
ADS dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan Rapid Tes pertama dan statusnya kala itu OTG.
Kemudian memilih menjalani isolasi di RS Unhas selama 14 hari lamanya.
Di sana, dia kembali melakukan Rapit Tes kedua dan dinyatakan negatif oleh dokter.
Masih di lokasi isolasi, Rapid Tes ketiga dilakukan dan hasilnya cukup mengejutkan.
"Rapid Tes ketiga ini sangat mengejutkan karena abu-abu. Bisa positif dan negatif. Tapi tes keempat dan kelima hasilnya sama-sama negatif dan saya keluar RS ," jelasnya.
Terkait biaya yang dikeluarkan ADS selama menjalankan isolasi di RS Unhas, sepeserpun tak ada dikeluarkan.
Sebab seluruh biaya murni dikeluarkan oleh pemerintah.
Namun ia berharap pemerintah terus bekerja ekstra dalam menanggulangi virus tersebut.
Utamanya memberi edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 bukanlah hal yang menjijikan.
Pasalnya, selama virus ini muncul terjadi resistensi di tengah masyarakat terhadap orang-orang yang telah terjangkit.
Walau pasien tersebut sembuh, masih banyak terjadi penolakan seperti di beberapa daerah.
"Orang terdampak corona bukan sesuatu menjijikan. Kami sendiri orang negatif saja, takut berhubungan sama yang belum terpapar. Makanya peran pemerintah dibutuhkan di sini memberi penjelasan ke masyarakat," pungkasnya.