Sejarah Hari Ini: Gempa Bumi 6,2 SR Luluh Lantahkan Yogyakarta di Tahun 2006
Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006, pukul 05.55 WIB.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Bagi masyarakat Yogyakarta, kenangan gempa yang begitu dahsyat pasti sulit terlupakan.
Rasa trauma mendalam pun acap kali dirasakan jika ingatan tersebut kembali muncul.
Tepat tanggal 27 Mei 2020, kini 14 tahun sudah masyarakat Yogyakarta bangkit dari keterpurukan.
Pada tahun 2016 lalu, saat 10 tahun pascagempa masyarakat Yogyakarta menggelar doa bersama.
Dilansir dari Tribun Jogja, untuk mengenang 10 tahun kejadian gempa bumi di wilayah DIY tersebut ratusan warga di Dusun Potrobayan, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul melaksanakan salat Subuh berjamaah, Jumat (27/5/2016).
Air mata sejumlah warga desa langsung menetes tak berhenti ketika mengikuti salat subuh berjamaah, mereka teringat lagi kejadian 10 tahun lalu itu.
Salat subuh Jumat pagi memang berbeda dari biasanya, kali ini diwarnai dengan tangis haru jemaah yang pernah menjadi korban gempa bumi.
Sujiyem, warga setempat tak henti-hentinya menyeka air matanya setelah mengikuti salat Subuh untuk mengenang gempa ini.
Dia teringat peristiwa besar yang sempat membuat rumahnya ambruk. Tak hanya itu, dua tahun pascagempa bumi berkekuatan 5,9 skala ritcher ini, dia kehilangan orangtuanya.
“Ibu saya meninggal dua tahun setelah gempa. Saya jadi ingat kejadian saat rumah saya ambruk,” ujarnya, seusai mengikuti salat Subuh.
Ada pelajaran di balik bencana, Sujiyem memang kehilangan orang-orang terdekatnya tapi juga membuatnya belajar untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Dari kejadian itu, saya semakin sadar bahwa manusia itu harus bertobat,” paparnya.
Purwanti, warga lainnya juga ikut merasakan kepedihan saat mengenang kejadian ini. Dia juga mengaku tersentuh dengan tauziah dan doa yang dipanjatkan oleh imam pemimpin salat.
Purwanti juga merupakan salah satu korban gempa yang rumahnya juga ikut ambruk.
“Saya masih ingat kejadian pagi itu yang membuat rumah saya ambruk. Namun, dari kejadian ini, saya punya harapan baru dan tetap semangat menjalani hidup,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
