Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2020

Kampanye Digital di Wilayah Agraris-Pesisir Terkendala Kepemilikan Gadget

Kampanye digital menjadi konsep baru yang diwacanakan pada Pilkada Serentak 2020

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Istimewa
Pakar Politik Universitas Bosowa (Unibos) Arif Wicaksono 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kampanye digital menjadi konsep baru yang diwacanakan pada Pilkada Serentak.

Terlebih jika kontestasi lima tahunan tersebut digelar Desember 2020, di mana belum menjamin pandemi covid-19 berakhir.

Pakar Politik Universitas Bosowa (Unibos) Arif Wicaksono merespon baik hal tersebut.

"Kalau menurut saya sudah benar itu, kampanye digital melalui media massa (media mainstream dan media sosial) bisa menjadi alternatif kampanye yang pengaruhnya bisa dikatakan sama dengan kampanye biasa (dialogis dan terbuka)," kata Arif via pesan WhatsApp, Rabu (27/5/2020).

Apalagi, situasi Covid-19 ini membuat masyarakat dan pemerintah bergerak sangat terbatas dalam wilayah apapun, sehingga model kampanye digital akan menjadi kampanye alternatif yang baik.

"Kalau kita melihat data kepemilikan smartphone dan internet sudah banyak sekali orang yang menggunakannya, terutama oleh kelas menengah yang tinggal di perkotaan," ujarnya.

Akan tetapi, metode alternatif lain perlu juga dipikirkan oleh para calon yang maju di wilayah agraris atau pesisir dimana penggunaan smartphone dan internet masih minim.

Di 12 daerah di Sulsel yang menyelenggarakan Pilkasa Serentak, pada prinsipnya hampir semua wilayah bisa dilakukan kampanye digital.

"Karena wilayah blank spot di Indonesia ini tinggal sedikit, hanya saja kepemilikan gadget ini yang akan berpengaruh, karena meskipun banyak, tapi tidak semua orang punya, terutama yang tadi saya bilang, yang tinggal di wilayah agraris dan pesisir," katanya.

Media nasional seperti TVRI dan RRI juga sangat baik digunakan mengingat luas jangkauannya.

"Hanya saja ada soal lain, yaitu selera. Sekarang yang menikmati TVRI dan RRI tidak lagi banyak seperti dulu, turun drastis semenjak masuknya penetrasi bisnis media mainstream saat ini," jelasnya.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved