Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Terpopuler

Benarkah Semua Pemilik Rekening BRI Dapat BST Rp 600 Ribu per Bulan? Ini Penjelasan Kemensos dan BRI

Media sosial baik Twitter maupun Facebook tengah ramai oleh unggahan warganet soal uang Rp 600.000 yang tiba-tiba masuk ke rekening BRI milik mereka.

Editor: Sakinah Sudin
FACEBOOK.COM/CAFFEE LATTEE UNTUKMU DAN ROSMAWAR
Viral di media sosial Facebook, screenshot notifikasi SMS banking Bank BRI terkait adanya transferan Rp 600 ribu masuk ke rekening warga, Rabu (29/4/2020). 

Sementara itu mekanisme penyalurannya ada 2 cara, yaitu:

Melalui PT Pos sebanyak 8 juta KPM

Transfer top up ke rekening penerima manfaat sebanyak 1 juta KPM.

Adhy menambahkan, penerima lewat transfer bank adalah mereka yang sudah melakukan sinkronisasi data DTKS dengan data bank Himbara.

Jumlahnya sekitar 5,8 juta KPM.

Kemudian, dari hasil pemadanan data, diperoleh rekening yang valid sebanyak 749.948 orang, termasuk di BRI sebanyak 528.144 orang.

Mengenai adanya penerima manfaat yang tidak mengetahui mengenai uang bantuan sebesar Rp 600.00 ini, menurut Adhy, sebelumnya sudah ada pemberitahuan.

"Sebelumnya pemberitahuan sudah diberikan kepada dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota, juga koordinator BPNT terkait BNBA yang akan dapat top up bantuan," kata Adhy.

Selanjutnya, Kemensos berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk melakukan tagging nama yang sudah masuk daftar Himbara.

Mensos Minta Bantuan Tunai Tidak untuk Beli Rokok

Menteri Sosial Juliari P Batubara meminta penerima bantuan sosial tunai (BST) tidak membelanjakan bantuan untuk membeli rokok, melainkan untuk membeli keperluan yang bermanfaat.

"Bapak-bapak jangan untuk beli rokok uangnya, ibu-ibu hati-hati jangan buat beli pulsa, jangan dikasih kalau buat beli rokok dan pulsa, buat beli makanan saja," ujar Juliari saat monitoring penyaluaran BST di Kantor Pos Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020).

Juliari juga berharap tidak ada penyelewengan BST. Baca juga: Penumpang di Bakauheni Keberatan Bayar Rp 300.000 untuk Rapid Test Ia juga ingin pemerintah daerah memperbaiki data penerima bantuan sosial.

"Saya meminta pihak aparat baik Polri dan TNI untuk ikut membantu mengawasi," ucap Juliari.

Juliari berharap pendataan bantuan dari Pemprov maupun Pemkab dicermati dengan baik. Dia berharap tidak ada bantuan yang menumpuk, maupun bantuan yang tumpang tindih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved