Cak Nun
5 Quote atau Kutipan Terkenal Emha Ainun Nadjib Ramaikan Tagar 67 Tahun Cak Nun, Mana Favoritmu?
Sedang Trending Twitter, Kumpulan Quote atau kutipan Terkenal Emha Ainun Nadjib Ramaikan Tagar 67 Tahun Cak Nun, Mana Favoritmu?
TRIBUN-TIMUR.COM - Sedang Trending di Twitter, berikut kumpulan Quote atau kutipan terkenal Emha Ainun Nadjib Cak Nun ramaikan tagar #67TahunCakNun.
Tagar #67TahunCakNun menguasai trending Twitter sejak Selasa (26/5/20020) tadi malam.
VIRAL Pesan WhatsApp (WA) Mamah Dedeh Meninggal, ini Jawabannya saat Ditelepon Ustaz Yusuf Mansur
Fakta Sebenarnya Billy Syahputra Mau Jual Rumah Warisan Olga Syahputra, Ayah Marah: Seenaknya Aja Lu
Dulu Cuma Ajudan Veronica Tan, Mewahnya Hidup Puput Nastiti Devi Kini Dinikahi Ahok Bos Pertamina
1. "Kita berjalan dari ketidaktahuan menuju pengetahuan.
Kegaiban itulah cakrawala yang dikembarai oleh para pendekar, ilmuwan, seniman, pejuang kebenaran dan siapa saja yang menginginkan perjalanannya tiba di haribaan Allah."
2. Temukan dirimu, lalu terimalah. Maka kau akan menemukan keindahan didalamnya.
Tidak ada rumput cemburu pada padi, tidak ada padi cemburu pada kelapa, tidak ada kelapa cemburu pada binatang..
3. "Inilah hari-hari ketika Allah menganugerahimu kesunyian. Allah mengujimu dengan hal-hal—yang belum tersentuh sungguh-sungguh oleh kejuanganmu—terasa sebagai duka dan kepiluan."
4. "Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus), tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam. Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu miliki."
5. "kepandaian adalah kelicikan yang menyamar,kebodohan adalah kebaikan yang bernasib buruk
Tribun-timur.com mengutip wikipedia, Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atau Mbah Nun lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953 lalu.
Tahun ini genap berumur 67 tahun.
Emha Ainun Nadjib adalah seorang tokoh intelektual Muslim Indonesia.
Ia menyampaikan gagasan pemikiran dan kritik-kritiknya dalam berbagai bentuk: puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, talkshow televisi, siaran radio, seminar, ceramah, dan tayangan video.
Ia menggunakan beragam media komunikasi dari cetak hingga digital dan sangat produktif dalam berkarya.
Istrinya, Novia Kolopaking, dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi.
Bersama Novia Kolopaking, ia dikaruniai empat anak, yaitu Ainayya Al-Fatihah (meninggal di dalam kandungan), Aqiela Fadia Haya, Jembar Tahta Aunillah, dan Anayallah Rampak Mayesha. Sabrang Mowo Damar Panuluh adalah salah satu putranya yang kini tergabung dalam grup band Letto.
Jika pada masa Orde Baru, aktivitas Cak Nun selalu ramai dalam hiruk pikuk media massa dan publik nasional, maka setelah Reformasi ia memilih ‘jalan sunyi’.
Cak Nun mundur dari panggung nasional.
Waktu kegiatannya sebagian besar bersama masyarakat langsung di berbagai pelosok daerah di nusantara, lebih banyak dibanding sebelumnya.
Dalam aktivitasnya itu, Cak Nun bersama KiaiKanjeng melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metode perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.
Aktivitas Cak Nun yang intens bersama masyarakat itu kemudian berkembang sebagai sebuah konsep kebersamaan yang diikuti beragam lapisan masyarakat. Konsep ini kemudian tahun 2001 disebut Maiyah.
Secara etimologis, Maiyah berasal dari kata ma’a, bahasa Arab yang artinya bersama. Dan arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan.(*)
VIRAL Pesan WhatsApp (WA) Mamah Dedeh Meninggal, ini Jawabannya saat Ditelepon Ustaz Yusuf Mansur
Fakta Sebenarnya Billy Syahputra Mau Jual Rumah Warisan Olga Syahputra, Ayah Marah: Seenaknya Aja Lu
Dulu Cuma Ajudan Veronica Tan, Mewahnya Hidup Puput Nastiti Devi Kini Dinikahi Ahok Bos Pertamina