Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Penyebab Harga Gula Pasir Masih Mahal Menurut Kemendag, Masalah Muncul Sejak Maret

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat sampai tanggal 21 Mei 2020 lalu, harga gula masih masih berada jauh di atas harga pa

Editor: Ansar
tribun-timur.com
Gula pasir 

TRIBUN-TIMUR.COM - Harga gula pasir di tingkat konsumen di dalam negeri masih mahal.

Bahkan selisih hingga Rp 6 ribu per kilogram dari harga normal.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat sampai tanggal 21 Mei 2020 lalu, harga gula masih masih berada jauh di atas harga patokan.

Harga normal yakni sebesar Rp 12.500 per kilogram.

Segera Kirim Lewat WhatsApp, Besok Hari Terakhir Pelaporan Foto Stand Meter Listrik, Berikut Caranya

Satu Keluarga Terinfeksi Virus Corona Setelah Ikut Salat Idul Fitri di Masjid

Menurut catatan PIHPSN harga gula pasir premium rerata masih Rp 18.650 per kilogram.

Sementara harga gula pasir lokal masih di kisaran Rp 17.200 per kilogram.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui pasokan gula kristal putih (GKP) di pasar dalam negeri mengalami kekurangan.

Penyebabnya kegiatan impor dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan Australia terganggu pasca penerapan lockdown guna mengurangi penyebaran Covid-19.

Akibatnya, impor Gula Kristal Mentah (GKM) sebagai bahan baku GKP yang semula diperkirakan bakal masuk Indonesia pada Maret dan April 2020 menjadi mundur hingga akhir Mei atau Juni 2020.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan, akibat lockdown jalur saat ini transportasi dan logistik dari sentra produksi menuju pelabuhan muat di negara importir terganggu.

"Importir gula juga mengalami kesulitan mendapatkan kapal pengangkut karena adanya protokol kesehatan yang harus diikuti di negara asal impor," ujarnya, Minggu (24/5/2020).

Karena adanya masalah itu, sejumlah pabrik gula yang sudah mendapatkan izin impor mengalihkan sumber impor ke negara yang belum menerapkan lockdown secara ketat seperti dari Brazil dan beberapa negara di Afrika.

 Segera Kirim Lewat WhatsApp, Besok Hari Terakhir Pelaporan Foto Stand Meter Listrik, Berikut Caranya

 Satu Keluarga Terinfeksi Virus Corona Setelah Ikut Salat Idul Fitri di Masjid

Namun, waktu tempuh untuk impor gula menjadi lebih lama. Yang jelas, Kemendag akan terus memantau proses importasi yang dilakukan pabrik gula yang sudah mendapatkan izin impor.

Dengan begitu, pihaknya dapat menjamin ketersediaan stok dan stabilisasi harga nasional.

Adapun persetujuan impor tersebut salah satunya diberikan kepada anak perusahaan Perum Bulog yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM).

Selain soal impor kurangnya pasokan GKP di pasar lantaran bergesernya musim giling tebu akibat perubahan iklim yang biasanya mulai pada Maret, bergeser menjadi Juni. (*)



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Gula Pasir Masih Mahal, Ini Penyebabnya Menurut Kemendag",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved