Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Kabar Baik, Uji Coba Pertama Vaksin Covid-19 / Virus Corona Tunjukkan Hasil, Sudah Bisa Dipakai?

Ada kabar baik, uji coba pertama vaksin Covid-19 / Virus Corona tunjukkan hasil, apa sudah bisa dipakai? Hingga kini, vaksin untuk Virus Corona

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM
Ilustrasi Virus Corona. Ada kabar baik, uji coba pertama vaksin Covid-19 / Virus Corona tunjukkan hasil, apa sudah bisa dipakai? 

Percobaan ini juga akan melihat bagaimana obat mempengaruhi pasien di atas usia 60 tahun.

Amerika Serikat Janji Bagikan Vaksin Jika Sudah Ditemukan

Amerika Serikat atau AS menyatakan, jika negara mereka yang pertama mengembangkan vaksin Virus Corona, maka bakal segera dibagikan ke seluruh dunia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Francis Collins, Kepala Institut Kesehatan Nasional (NIH), dalam wawancara dengan kantor berita AFP.

Pemerintahan Presiden Donald Trump menyiratkan meski nantinya bakal membagi data ilmiah, mereka akan memfokuskan obat untuk kebutuhan internal.

Namun, Collins sepakat dengan China dan Perancis, bahwa vaksin Virus Corona jika nantinya ditemukan haruslah menjadi "kebutuhan pokok dunia".

"Jelas jika kami punya vaksin yang bekerja, saya akan memastikan secepatnya tersedia (di Afrika) dan Amerika Selatan. Lihat Brasil," papar dia.

Dia menegaskan, sebagai negara adikuasa di Bumi ini, Amerika Serikat tidak hanya bertanggung jawab atas penduduknya.

"Ini akan menjadi hal yang menyedihkan," ujar dia.

NIH adalah salah satu badan penelitian terbaik dunia, di mana mereka disokong dengan bujet 42 miliar dollar AS (Rp 618,4 triliun).

Mereka menggandeng perusahaan swasta untuk menemukan obat Virus Corona, yang sudah membunuh lebih dari 320.000 orang di seluruh dunia.

Washington sudah ancang-ancang memproduksi setidaknya 300 juta vaksin pada Januari 2021, yang akan cukup memenuhi kebutuhan internal.

Jika nantinya Amerika Serikat sukses, apakah mereka akan mengirim obat itu ke negara rentan, daripada memasarkannya ke publik Amerika lain yang kaya?

Dilansir Rabu (20/5/2020), Collins menjawab ya, di mana dia menekankan bahwa ramalan akan didasarkan pada "seberapa besar harapan yang dimiliki".

"Secara pribadi, saya merasa obat ini harus menjadi perhatian terbesar, dan bukan dilakukan pada 2022 mendatang," kata Collins.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved