Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah Tradisi bagi-bagi Uang di Hari Lebaran hingga Bikin Senang Anak-anak

Menarik untuk mengetahui sejak kapan tradisi tersebut ada dan apa makna di dalam tradisi membagikan uang saat Hari Raya tersebut.

Editor: Ansar
Shutterstock
Ilustrasi uang dalam amplop.(SHUTTERSTOCK) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap hari hari Raya Idul Fitri, tradisi yang paling  ditunggu oleh anak-anak adalah bagi-bagi uang dari kerabat saat bersilaturahim. 

Anak-anak sudah cukup senang jika uang yang didapatkan masih baru, meskipun nominalnya tidak terlalu besar. 

Menarik untuk mengetahui sejak kapan tradisi tersebut ada dan apa makna di dalam tradisi membagikan uang saat Hari Raya tersebut.

Lebaran Pertama BCL Tanpa Ashraf Sinclair, Rayakan dengan Cara Sederhana

Beredar Video Pantai Bira Dibanjiri Pengunjung, Kadis Pariwisata Bulukumba: Masih Tutup!

Dipengaruhi budaya China

Kepala Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Sunu Wasono mengatakan, tradisi membagikan uang saat Hari Raya menurutnya sudah ada sejak lama.

Namun, dia tidak mengetahui secara pasti kapan tradisi tersebut bermula.

Menurutnya, ada kemungkinan tradisi memberikan uang baru itu terpengaruh oleh budaya China, yaitu memberikan angpao seperti saat Tahun Baru Imlek.

"Kalau ditanya sejak kapan, memang tidak bisa diketahui karena dari dulu sejak ada. Ada kemungkinan terpengaruh dari budaya China yang membagikan angpao," kata Sunu saat dihubungi, Kamis (21/5/2020).

"Yang namanya pengaruh seperti itu kan tidak bisa disadari. Karena kalau sudah menjadi tradisi ya kita anggap sebagai bagian dari cara hidup atau kebiasaan kita," sambungnya.

Kendati demikian, Sunu menyebut tradisi berbagi di hari-hara raya atau hari besar itu berlaku untuk pemeluk agama mana pun.

 Lebaran Pertama BCL Tanpa Ashraf Sinclair, Rayakan dengan Cara Sederhana

 Beredar Video Pantai Bira Dibanjiri Pengunjung, Kadis Pariwisata Bulukumba: Masih Tutup!

Simbol semangat berbagi

Sunu menjelaskan, pemberian uang baru itu bisa dimaknai sebagai simbol semangat berbagi dari orang yang memiliki rezeki berlebih kepada kerabat.

Tradisi tersebut merupakan bagian dari solidaritas sosial agar semua orang berbahagia dalam merayakan hari yang istimewa.

"Karena semangatnya adalah semangat cinta kasih dan berbagi, sehingga semua sama-sama merasa bahagia," jelas dia.

Soal pemberian berupa uang baru, Sunu menyebut hal itu dilakukan agar disukai oleh anak-anak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved