Beda Napi di Indonesia Dibebaskan Karena Corona, di Rusia Dijadikan Kelinci Percobaan Vaksin Virus
Rusia menjadikan para nara pidana (napi) atau tahanan sebagai kelinci percobaan Vaksin Covid-19
Menurut Vladimir Zhirinovsky, obat-obatan dan vaksin yang diujikan pada mereka jika mereka masih menjalani masa hukuman.
Tetapi, sisa hukuman mereka akan dikurangi separuhnya.
Katakanlah seorang tahanan menjalani hukuman sepuluh tahun, maka "Kami akan memberitahunya: ' Ini obat baru. Ini akan diuji laboratorium pada Anda selama dua atau tiga bulan," katanya.
Kemudian, masa hukuman para napi itu akan berkurang separuhnya atau hanya akan melayani lima tahun di penjara.
Ribuan orang akan merespons
Zhirinovsky, pemimpin Partai Demokrat Liberal, yang terbesar ketiga di parlemen Rusia, berbicara kepada Rossiya-24.
Seorang anggota parlemen terkemuka, ia berada di urutan ketiga dalam pemilihan presiden Rusia 2018.
Rencananya telah memicu respons marah.
Yayasan hak-hak tahanan Rossiya Sidyashchaya memperingatkan: "Proposal untuk menggunakan narapidana sebagai ternak adalah praktik yang benar-benar normal bagi Rusia."
Pengacara yayasan Alexei Fedyarov menyamakannya dengan cara Uni Soviet mengekspos rakyatnya sendiri untuk tes nuklir dalam Perang Dingin.
Namun dia mengakui beberapa napi mungkin setuju 'hanya untuk mengurangi waktu dan mencoba bertahan dalam kondisi yang tidak tertahankan'.
Seorang anggota dewan hak asasi manusia presiden Rusia, Alexander Brod, mendesak Vladimir Putin untuk tidak menerima rencana itu.
“Narapidana kami bukan kelinci percobaan, tempat eksperimen dapat dilakukan.
"Alhamdulillah, kami meninggalkan praktik Gulag, ketika para tahanan dianggap sebagai budak bebas yang bisa dilemparkan untuk bekerja di lokasi konstruksi, membuka jalan, mengembangkan tundra," katanya.
Banyak yang menjadi cacat atau tulang mereka tergeletak di bawah jalan Stalin di Siberia, katanya.