Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Enrekang

11 Sapi Hanyut Terbawa Banjir yang Melanda 2 Kecamatan di Enrekang

Bencana banjir yang merendam sejumlah pemukiman tersebut membuat kerugian bagi masyarakat.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
Azis Albar/Tribun Enrekang
Banjir yang merendam dua kecamatan yakni Enrekang dan Cendana cukup berdampak bagi masyarakat, Jumat (22/5/2020). 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Banjir yang merendam dua kecamatan yakni Enrekang dan Cendana cukup berdampak bagi masyarakat, Jumat (22/5/2020).

Bencana banjir yang merendam sejumlah pemukiman tersebut membuat kerugian bagi masyarakat.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang tercatat sekitar 150 unit rumah terendam banjir.

Selain itu, banjir juga merusak lahan perkebunan jagung sekitar 3.5 Hektare dan lahan persawahan warga sekitar 1,5 Hektare.

Tak hanya itu, tercatat ada 11 ekor ternak sapi milik warga yang hanyut dan juga brrdampak pada kolam budi daya ikan tiga petak.

"Banjir tadi meski tidak berlangsung lama, tapi membuat sejumlah kerugian bagi warga, karena rumah, lahan pertanian dan bahkan ternak warga ada yang hanyut," kata Kepala BPBD Enrekang, Abdullah, Jumat (22/5/2020).

Ia mengatakan penyebab banjir tersebut lantaran curah hujan yang tinggi dalam sehari terakhir.

Hal itu mengakibatkan air Sungai Saddang meluap dan merendam permukiman masyarakat di beberapa wilayah Kelurahan dan Desa.

"Banjir tadi dengan ketinggian air 50-150 cm. tadi tim TRC BPBD Enrekang membantu masyarakat sempat melakukan evakuasi khususnya lansia dan anak-anak," ujarnya.

Untuk diketahui, hujan deras terus mengguyur wilayah Kabupaten Enrekang sejak kemarin hingga pagi ini, Jumat (22/5/2020).

Hal itu mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Enrekang terendam banjir.

Banjir terjadi karena meluapnya aliran air di Sungai Saddang.

Informasi yang dihimpun TribunEnrekang.com, wilayah terendam banjir adalag Kecanatan Enrekang dan Kecamatan Cendana.

Di Kecamatan Enrekang, kondisi terparah terjadi wilayah kompleks jalan Galung Melati dan ares Swiss Kota Enrekang.

Di wilayah itu, air merendam puluhan rumah dan menggenangi badan jalan setinggi betis hingga paha orang dewasa.

"Kisaran jam 03.00 Wita subuh air naik dan terus naik sampai jam 08.00 pagi hingga paha. Dan alhamdulillah sebelum jam 09.00 Wita air perlahan sudah mulai surut," kata warga Galung Melati, Hamka, Jumat (22/5/2020).

Sementara di Kecamatan Cendana, banjir merendam beberapa wilayah seperti di Desa Pinang, Desa Lebang, dan Desa Cendana.

Di tiga desa tersebut air merendam teras rumah hingga setinggi betis orang dewasa.

Tak hanya itu, sejumlah perkebunan dan persawahan milik warga ikut terendam banjir luapan sungai Saddang tersebut.

"Iya pak, tadi pagi air naik hingga betis sekitar beberapa jam lalu surut setelah hujan agak redah," ujar warga Desa Cendana, Suci.

Saat ini banjir mulai surut dan masyarakat mulai lakukan pembersihan rumah dan pekarangannya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved