Contoh Naskah Khutbah Shalat Idul Fitri Minggu 24 Mei 2020 di Rumah saat Covid-19, Simak Tata Cara
Tata Cara Khutbah Idul Fitri, Rukun Khutbah dan Contoh Naskah Khutbah di Rumah saat Covid-19
TRIBUN-TIMUR.COM - Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah / Tahun 2020 kemungkinan akan berlangsung tanpa shalat berjamaah di masjid ataupun di lapangan.
Karena saat ini sedang mewabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia dan jumlah pasien terus bertambah.
Sehingga pada Idulfitri 1441 H/2020 M, umat Islam diimbau untuk melaksanakan di rumah bersama keluarga.
Hal tersebut untuk menerapkan social distancing (jarak sosial) dalam upaya pencegahan virus Corona.
Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.
Artinya mereka akan melaksanakan Shalat Idul Fitri 2020 pada hari tersebut
• Kabar Buruk Jokowi, M Nuh Pemenang Motor Listrik Presiden Rp 2,550 M Penipu? Kini Ditangkap Polisi
• Bolehkah Membayar Zakat Fitrah Lebih Banyak dari Ketentuan Ajaran Islam? Simak Penjelasannya
• Makna Tulisan Indonesia Terserah Tenaga Medis Menurut Psikolog, Benarkah Mereka Menyerah Atau ?

Istri dan putra-putriku tercinta
Syukur alhamdulillah pada pagi hari ini kita telah selesai melaksanakan ibadah puasa, shalat Tarawih, menunaikan zakat dan dirangkai dengan jamaah shalat Idulfitri bersama-sama.
Doa kita semua, mudah-mudahan ibadah kita mampu menghantarkan kita meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin.
Setelah kita melaksanakan ibadah di rumah, mari kita sinari rumah kita dengan shalat, qiroatul Qur’an dan shalawat serta menjauhkan diri dari godaan syaitan.
Sabda Rasulullah SAW : “Janganlah Engkau jadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan karena sesungguhnya Syaitan akan lari dari rumah-rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah”.
Di tengah-tengah suasana COVID-19 ini, mari kita laksanakan himbauan Pemerintah untuk menjaga kesehatan dengan membudayakan hidup bersih dan sehat serta makanan yang bergizi, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tetap beribadah, belajar dan bekerja di rumah.
• Kabar Buruk Jokowi, M Nuh Pemenang Motor Listrik Presiden Rp 2,550 M Penipu? Kini Ditangkap Polisi
• Bolehkah Membayar Zakat Fitrah Lebih Banyak dari Ketentuan Ajaran Islam? Simak Penjelasannya
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..Walillaahil hamd.
Ada sebuah peristiwa menarik 14 abad yang lalu, bahwa Rasulullah SAW membaca Aamiin 3x, sementara itu sahabat yang lain tidak mendengarkan sepatah kata apapun.
Akhirnya sahabat bertanya: “Mengapa Engkau membaca Aamiin 3x ya Rasullalah?”
Beliau menjawab: “Ketahuilah bahwa tadi Malaikat Jibril berdo’a: “Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang anak yang tidak berbakti kepada orangtua. Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah orangtua yang tidak punya rasa kasih sayang dan perhatian kepada putra- putrinya. Ya Allah, janganlah Engkau terima ibadah seorang istri yang tidak berbakti kepada suami dan keluarganya. Maka akupun meng-aamiin-kan do’anya sebanyak 3x”.
Selanjutnya konsep untuk meraih kebahagiaan sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW, yakni apabila Allah SWT menghendaki keluarga yang bahagia duniawi dan ukhrawi, maka hendaknya memahami dan mendalami agama dengan baik.
Saling menghormati antara anak dan orangtua, mencari rezeki dengan baik (ada waktu bekerja, ada waktu belajar), sederhana dalam kehidupan, mawas diri dan introspeksi akan kekurangan dan kelemahan kita.
Marilah kita berdo’a kehadirat Allah SWT:
Pertama
Diberikan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ketiga
Kita semua dan masyarakat Indonesia dijauhkan oleh Allah SWT. dari musibah COVID-19. Aamiin Ya Rabbal ’aalamiin.

Khatib duduk di antara khutbah dan berdoa secara singkat secara pelan.

Setelah selesai, sambil membaca selawat, lalu saling meminta maaf.
Istri kepada suami, dan anak kepada ayah bundanya.
Naskah Khutbah Idulfitri lengkap: LINK>>
• Kabar Buruk Jokowi, M Nuh Pemenang Motor Listrik Presiden Rp 2,550 M Penipu? Kini Ditangkap Polisi
• Bolehkah Membayar Zakat Fitrah Lebih Banyak dari Ketentuan Ajaran Islam? Simak Penjelasannya
Tata Cara Khutbah Idul Fitri
Dikutip dari islam.nu.or.id,di antara yang membedakan antara shalat id (Idul Fitri atau Idul Adha) dan shalat sunnah pada umumnya adalah adanya khutbah.
Keberadaan khutbah yang mengiringi pelaksanaan shalat bisa dianggap penanda bahwa shalat tersebut ada pada momen yang penting, seperti khutbah Jumat yang digelar pada hari berjuluk sayyidul ayyâm (rajanya hari) dan khutbah istisqa’ kala umat Islam dilanda kekeringan.
Idul Fitri dan Idul Adha adalah waktu istimewa. Karena posisinya yang spesial ini, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk berduyun-duyun keluar rumah untuk bersama-sama merayakan hari bahagia tersebut.
Perempuan haid juga bisa turut melakukan hal yang sama, meski terpisah dari tempat shalat (lihat hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 928). Mereka berhak mendengarkan khutbah, melantunkan takbir, doa, atau dzikir lainnya.
Dalam kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji diterangkan bahwa berbeda dari shalat Jumat, khutbah pada shalat id dilaksanakan setelah shalat dua rakaat usai, bukan sebaliknya.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim menjelaskan bahwa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar juga menunaikan dua shalat id sebelum khutbah. Hukum khutbah dalam shalat id memang sunnah.
Namun, ketika dikerjakan ia harus tetap memenuhi rukun khutbah.
Rukun khutbah pada shalat id tidak berbeda dari rukun khutbah pada shalat Jumat, yakni memuji Allah, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.
Khatib yang disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah disunnahkan menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar. Sebagaimana diungkap dalam hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Pada khutbah pertama khatib disunnahkan memulainya dengan membaca takbir hingga sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.
Saat khutbah berlangsung, jamaah diperintahkan untuk tenang, mendengarkannya secara seksama, agar memperoleh proses kesempurnaan shalat id. Wallâhu a’lam. (Mahbib)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Contoh Naskah Khutbah Shalat Idul Fitri 2020 di Rumah saat Pandemi Virus Corona, .