Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Saat Masih Berseragam PSM, Kurniawan DY Mengaku Sangat Dimanja Umpan Carlos De Mello

Utamanya ketika berseragam Laskar Pinisi pada musim 1999-2000 silam, dan sukses meraih tropi dengan tim kebanggaan masyarakat Makassar itu.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Sudirman
Ist
Mantan striker PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto dalam unggahannya di Instagram pribadinya beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan striker PSM Makassar, Kurniawan Dwi Yulianto mengingat kembali momen-momen saat masih berstatus pemain bola.

Utamanya ketika berseragam Laskar Pinisi pada musim 1999-2000 silam, dan sukses meraih tropi dengan tim kebanggaan masyarakat Makassar itu.

Kurniawan direkrut PSM mulai musim 1999 sampai 2001.

Sebelumnya, dia merupakan striker Pelita Jaya musim 1998.

Adapun tropi yang diraih bersama PSM adalah Devisi Utama Liga Indonesia 1999-2000.

Itu setelah Kurniawan dan kawan-kawan mengalahkan PKT Bontang 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 23 Juli 2000.

Namun selama berseragam PSM Makassar, Kurniawan mengaku banyak sosok yang paling berpengaruh di lapangan.

Mulai dari pelatih, hingga rekan-rekannya yang membantunya mencetak gol sepanjang musim 1999-2000.

Nama Carlos De Mello pun disebut-sebut paling banyak memberi kontribusi untuk Kurniawan.

"Carlos De Mello paling berperan beri umpan-umpan kalau sedang bertanding. Saya sangat senang dimanjain sama Demello lewat umpannya," ungkap Kurniawan dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Selasa (19/5/2020).

Carlos De Mello memang menjadi pemain berposisi gelandang pengatur serangan ke jantung pertahanan lawan.

Momen yang mungkin paling diingat publik saat ia memberi umpan ke Kurniawan dalan final Devisi Utama Liga Indonesia 1999-2000 di Senayan.

Umpan bola mati dilesatkan Demelo dan berhasil disundul Kurniawan hingga merubah skor menjadi 1-0 di menit 40.

Berkat kerap dimanja gelandang asal Brasil itu, Kurniawan sukses mencetak 23 gol selama musim 1999-2000 dan masuk dalam jajaran top skor.

Hanya saja, jumlah golnya kalah dari Bambang Pamungkas yang kala itu berhasil menjebloskan 24 gol bersama Persija Jakarta.

"Tapi kita berhasil menuntaskan juara tahun 1999-2000. Itu salah satu momen terbaik saya dan lainnya dalam karir sepak bola. Sebenarnya banyak pemain yang membantu. Pokoknya semua saling mebantu," kenangnya.

Diawal kedatangan Kurniawan ke PSM pada musim tersebut, juga tidak lepas dari sosok Carlos De Mello.

Menurutnya, Carlos De Mello merupakan pemain yang memiliki skil individual tinggi.

Namun meski demikian, sosok lain yang membawanya bergabung dengan PSM adalah sang manajer, Nurdin Halid.

NH sapaan akrab politisi dan pengusaha asal Sulsel itu memboyong Kurniawan ke Makassar.

Sosok NA diakui Kurniawan sangat baik apalagi saat menangani Pelita Jaya sebagai manajer di musim 1998.

"Tapi karena liga dihentikan karena krisis ekonomi, pak Nurdin panggil ke PSM. Kebetulan di sana ada nama Demelo dan masih banyak lagi," jelasnya.

Sejumlah pemain berkualitas berlabel Timnas memang direkrut PSM pada musim tersebut.

Diantaranya Aji Santoso, Bima Sakti, Mirlo Baldo Bento, Hendro Kartiko, dan ditambah pemain lokal.

Diantaranya Rahman Usman, Ansar Abdullah, Yusrifar Jafar, Syamsuddin Batola, dan banyak lagi.

"Semua kedekatan kita di PSM saat itu kekeluargaan sangat baik sangat kondusif di dalam dan luar lapangan. Banyak pemain nasional, ada Aji, Bento. Tidak ada perbedaan antara lokal dan non lokal dan asing," pungkasnya.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur com, @wahyususanto_21

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved