Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perawat & Bayinya Meninggal Corona

VIRAL Video Ari Puspita Sari Perawat Hamil 4 Bulan Positif Corona Meninggal, Bayinya Wafat Juga

Cek Video Viral Ari Puspita Sari Perawat hamil empat bulan meninggal dunia karena positif Covid-19. Sang bayi juga meninggal

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Mansur AM

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral video perawat di Rumah Sakit Royal Surabaya dinyatakan positif corona.

Perawat tersebut dikabarkan tengah hamil 4 bulan dibawa petugas medis berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Perawat lain turut mengambil gambar dan video sambil terharu lantaran tak tega melihat koleganya yang terpapar Covid-19.

KSAD Jenderal Andika Perkasa Murka, Istri TNI Doakan Rezim Jokowi Tumbang, Hukuman Berat Diterima

Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully, Orang Dekat Prabowo Subianto Gregetan dan Lakukan Hal Mulia

FOTO-FOTO Jl Pettarani Makassar Ibu Kota Sulsel Sudah Macet, Padahal PSBB Corona Masih Berlaku!

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @smart.gram pada, Senin (18/5/2020).

Innalillah, perawat dan bayinya meninggal dunia terpapar Corona
Innalillah, perawat dan bayinya meninggal dunia terpapar Corona (Youtube)

“Kondisi Hamil 4 Bulan, Perawat RS Royal Surabaya Positif Covid-19

Fb/Bayou Prakoso,” tulis akun @smart.gram dalam keterangannya.

Banyak warganet yang memberi dukungan kepada perawat positif Covid-19.

Mereka berharap, sang ibu dan bayinya dapat diselamatkan.

Namun info terkini, sang perawat bernama Ari Puspita Sari dan bayinya tak terselamatkan.

KSAD Jenderal Andika Perkasa Murka, Istri TNI Doakan Rezim Jokowi Tumbang, Hukuman Berat Diterima

Viral Bocah Penjual Gorengan Dibully, Orang Dekat Prabowo Subianto Gregetan dan Lakukan Hal Mulia

FOTO-FOTO Jl Pettarani Makassar Ibu Kota Sulsel Sudah Macet, Padahal PSBB Corona Masih Berlaku!

Tagar Indonesia? Terserah ! Viral, Paramedis Menyerah Lawan COrona?

Postingan Tagar Indonesia Terserah ramai di media sosial, apakah dokter dan medis menyerah hadapi Corona Indonesia?

Tagar #IndonesiaTerserah #Suka2KalianSaja sedang Trending Minggu (17/5/2020).

Apa kaitannya dengan Covid-19 atau Corona Indonesia? Apakah para dokter dan tenaga medis menyerah?

Tagar Indonesia Terserah sedang Trending (#indonesiaterserah) sedang Trending, apakah dokter Indonesia menyerah lawan Covid-19
Tagar Indonesia Terserah sedang Trending (#indonesiaterserah) sedang Trending, apakah dokter Indonesia menyerah lawan Covid-19 (instagram)

Salah satu yang ikut mengunggah tagar Indonesia Terserah adalah dr Tirta.

Unggahan foto tenaga medis dengan tulisan " Indonesia Terserah" ramai di media sosial baru-baru ini.

Seperti di media sosial Twitter, sejak Jumat (15/5/2020) hingga Sabtu (16/5/2020), tagar #indonesiaterserah menjadi trending.

Selain unggahan di atas, influencer dr. Tirta Mandira Hudhi juga membuat postingan terkait hal serupa.

Penjelasan psikolog

Guru Besar Psikologi Sosial UGM Prof Faturochman menjelaskan tulisan "Indonesia Terserah" yang ramai di media sosial tersebut, meskipun bernada menyerah, sebenarnya para tenaga medis tidak menyerah.

"Itu protes, jadi bukan menyerah," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).

Faturochman mengatakan para tenaga medis tidak mungkin menyerah, karena mereka imbuhnya sudah disumpah.

Saat ini, yang terjadi yakni kekhawatiran di dunia medis.

Pasalnya dengan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) artinya peluang penyebaran virus corona dapat meningkat lagi.

Pelonggaran itu kentara terlihat pada sektor transportasi, yakni dengan kemudahan sejumlah akses transportasi, mulai dari darat dengan operasional bus AKAP, kereta api hingga pesawat terbang.

Beban semakin berat

Kekhawatiran tersebut jelas terlihat, seperti saat berjubelnya penumpang di terminal 2 bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini.

"Dengan PSBB yang tidak seketat lockdown pun kasus masih ada terus. Apalagi jika dilonggarkan. Beban tenaga medis akan makin berat," terangnya.

Selain itu, Faturochman menjelaskan di awal pandemi yang terjadi yakni para tenaga medis kekurangan APD, pengetahuan tentang Covid-19, obat-obatan, dan sebagainya.

Sehingga dari awal mereka ingin masyarakat di rumah saja. Tetapi apa yang terjadi saat ini, melihat kondisi sekarang, sepertinya mereka kecewa.

"Sudah sejak lama rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru. Hingga ada orang-orang yang disarankan untuk isolasi mandiri," kata dia.

"Jika ditambah lagi, para tenaga medis akan sangat kewalahan. Jadi mereka protes," imbuhnya.

Faturochman melihat, para tenaga medis protes kepada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Kepada pemerintah mengenai kebijakan yang dibuat. Menurutnya kebijakan PSBB belum ditegakkan di lapangan.

"Jelas harus mempertegas dan implementasinya. Kalau saya lihat di kalangan pengambil kebijakan dan implementer di lapangan juga terbelah dua," katanya.

Di satu sisi, ada yang mengutamakan kesehatan dan satunya ekonomi. Mereka yang mementingkan ekonomi ini melonggarkan kebijakan. Sebaiknya ada win-win solution. Menurut Faturochman, PSBB tetap harus dijalankan, dipertegas, dan ada dukungan semua pihak.

Pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana kebutuhan pokok didistribusikan. Daya beli masyarakat juga perlu dipikirkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Tagar "Indonesia Terserah", Apakah Tenaga Medis Menyerah? ",

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved