Idulfitri 1441 H
VIDEO: Pemkot Makassar Bersama Ormas Islam Bahas Pelaksanaan Salat Id
Pertemuan mereka membahas tentang pelaksanaan shalat Id di Kota Makassar, dalam kondisi pandemi covid-19 (virus Corona).
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mengumpul para ormas Islam, serta perangkat pemerintah kecamatan se-Kota Makassar.
Pertemuan mereka membahas tentang pelaksanaan shalat Id di Kota Makassar, dalam kondisi pandemi covid-19 (virus Corona).
Berlangsung di Kantor Balaikota Makassar, Jl Jend Ahmad Yani, para tokoh agama ini pun sepakat keputusan pemerintah.
PJ Walikota Makassar Yusran Jusuf mengatakan bahwa Ormas Islam sepakat dengan keputusan pemerintah.
"Jadi tadi para ormas Islam menyatakan kesiapannya untuk ikut dengan keputusan pemerintah. Senin kita putuskan di gugus tugas provinsi, seperti apa skema pelaksanaan Ied ditengah pandemi Corona di Makassar. Intinya mereka mengatakan sami'na wa'atho'na (kami mendengar dan taat), " kata Yusran, Minggu (17/5/2020).
Karena semua sepakat dengan keputusan pemerintah, Yusran pun mencatat empat poin.
Pertama dengan filosofi sami'na wa atho'na, dengan sama-sama menyepakati keputusan pemerintah.
Kedua, harus detail, ada data (sebaran covid) sebelum ambil keputusan pelaksanaan Ied.
Ketiga jika Ied dilaksanakan perlu dibuatkan petunjuk teknis.
Keempat, tetap patuh dengan protokol kesehatan.
Menurut dia, seluruh ormas dan Umar muslim di Makassar sangat merindukan shalat berjamaah, dan merindukan ibadah di masjid.
"Semua mengatakan sudah rindu sama masjid, tapi intinya samikna waa atho'na apapaun keputusannya mereka ikut ke pemerintah," ujar Yusran.
Diungkapkan Yusran, saat rapat koordinasi tersebut, ada dua opsi lokasi, jika Ied benar-benar diadakan. Selain di lapangan juga akan digelar di masjid.
",Tadi berkembang dua ada katakan di lapangan ada juga di masjid. Tapi banyak di masjid. Kenapa banyak di masjid ? Itu dengan asumsi agar tidak terjadi transmisi lokal, artinya tidak ada warga dari kampung lain yang masuk ke wilayah tersebut (lokal kontak," ujar mantan Dekan Fakultas Kehutanan ini.
Karena masih fokus pada pemutusan penyebaran wabah covid 19, seluruh pihak pun usul agar sebaiknya digelar di masjid.
"Lebih bagus di masjid, atau kompleks masing-masing karena bisa di ukur, dan tidak ada orang lain masuk. Besok (Senin) kita umumkan," katanya.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)