Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Terjal Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Berdiri di Podium Tertinggi Olimpiade Rio 2016

Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjuarai Olimpiade Rio 2016 rasanya tak bisa dilupakan begitu saja, bahkan setelah empat tahun berlalu.

Editor: Anita Kusuma Wardana
DOK LILIYANA NATSIR
Pasangan pebulutangkis ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad resmi mengumumkan diri pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya.

Keputusan Tontowi yang akrab disapa Owi tersebut, ia umumkan lewat akun instagram pribadinya, Senin (18/5/2020) pagi.

Owi pun menyusul mantan partnernya Liliyana Natsir yang lebih dulu gantung raket pada Januari 2019 lalu.

Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjuarai Olimpiade Rio 2016 rasanya tak bisa dilupakan begitu saja, bahkan setelah empat tahun berlalu.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang gagal membawa medali pada Olimpiade London 2012 memilih melupakan mimpi buruk itu.

Mereka kemudian kembali fokus mempersiapkan diri untuk pesta olahraga terbesar dunia di Rio de Janeiro 2016.

Pasangan ganda campuran yang dijuluki Owi/Butet itu perlahan move on dari kegagalannya dengan meraih sejumlah gelar prestisius.

Setahun sejak Olimpiade London 2012, Tontowi/Liliyana menjuarai turnamen bergengsi All England 2013, sejumlah gelar super series, dan juara dunia.

Pada 2014, Owi/Butet sukses mencetak hattrick juara All England.

Pada dua edisi sebelumnya, mereka juga berhasil berdiri di podium tertinggi.

Tontowi/Liliyana juga masih berhasil mendulang prestasi di turnamen super series (sekarang BWF World Tour).

Namun, performa keduanya mengalami penurunan pada akhir 2014 dan puncaknya pada 2015.

Meski masih menjuarai Indonesia Masters dan Kejuaraan Asia, tahun 2015 termasuk ke dalam masa gelap bagi Tontowi/Liliyana.

Dihimpun dari BWF, Tontowi/Liliyana gagal meraih satu pun gelar super series, dengan enam di antaranya digagalkan oleh rival berat mereka, Zhang Nan/Zhao Yunlei (China).

Zhang Nan/Zhao Yunlei juga menjadi batu sandungan Tontowi/Liliyana saat berburu gelar Indonesia Open 2015 di Istora Senayan.

Zhang/Zhao yang saat itu unggulan teratas mengalahkan Tontowi/Liliyana di semifinal.

Memasuki 2016, performa mereka belum juga membaik.

Menjelang Olimpiade, Tontowi/Liliyana hanya berhasil meraih satu gelar juara super series, yakni Malaysia Open.

Hasil tersebut tak pelak membuat banyak orang kehilangan kepercayaan dan meragukan Tontowi/Liliyana bisa membawa pulang medali emas Olimpiade 2016.

Wajar, Tontowi/Liliyana saat itu adalah pasangan ganda campuran terbaik yang Indonesia miliki.

Kegagalan Olimpiade London yang dibalas dengan banyak prestasi era 2013-2014 membuat harapan terhadap mereka sangat tinggi.

Akan tetapi, serangkaian hasil minor tersebut justru membuat semangat Tontowi/Liliyana berkobar layaknya api panas menghadapi Olimpiade Rio 2016.

Tontowi/Liliyana tidak pernah kehilangan satu gim pun selama pagelaran Olimpiade sejak babak penyisihan.

Owi/Butet juga pintar menyimpan tenaganya dengan selalu menuntaskan permainan dengan dua gim langsung.

Harapan kepingan medali emas terbuka lebar saat di perempat final, Tontowi/Liliyana bertemu dengan kompatriotnya, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Sukses mengalahkan rekan senegaranya, Tontowi/Liliyana menjajaki semifinal dan berhadapan dengan rival beratnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Gelora semangat membuat Owi/Butet tidak mengingat serangkaian kekalahan dari Zhang/Zhao sepanjang 2015.

Harapan meraih emas kedua setelah Olimpiade London bagi Zhang/Zhao pun hilang seusai mereka kalah 16-21, 15-21 dari Tontowi/Liliyana.

Semangat dan perjuangan tak kenal lelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun berbuah manis setelah berhasil menuntaskan laga melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) di final.

Masa-masa gelap dan keraguan masyarakat dibayar lunas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dengan medali emas Olimpiade Rio 2016.

Berikut daftar gelar juara Tontowi Ahmad yang dihimpun Kompas.com dari BWF:

Bersama Yulianti

2007: Indonesia International Challenge

2008: Vietnam Open

Bersama Shendy Puspa Irawati

2008: Vietnam Open Bersama Richi Puspita Dili

2009: Vietnam International Challenge

Bersama Liliyana Natsir:

2010: Macau Open, Indonesia Masters.

2011: India Open, Malaysia Masters, Singapore Open, Macau Open, SEA Games.

2012: All England, Swiss Open, India Open, Indonesia Masters, Macau Open.

2013: All England, India Open, Singapore Open, World Championship, China Open.

2014: All England, Singapore Open, French Open. 2015: Asia Championship, Indonesia Masters.

2016: Olimpiade Rio, China Open, Hong Kong Open.

2017: Indonesia Open, World Championship, French Open.

2018: Indonesia Open.

Data Diri:

Nama: Tontowi Ahmad

Nama lahir: Tontowi Ahmad

Sosial Media:

Instagram: @https://www.instagram.com/p/CATj09DA5vV/

Kebangsaan: Indonesia

Lahir: 18 Juli 1987

Tempat Lahir: Selandaka, Sumpiuh, Banyumas, Indonesia

Tinggi: 1,78 m (5 ft 10 in)

Pegangan: Kanan

Pelatih: Richard Mainaky

Pasangan: Michelle Nabila Harminc

Ganda Campuran

Peringkat tertinggi: 1 bersama Lilyana Natsir (27 April 2018)

Peringkat saat ini: 1 bersama Lilyana Natsir (27 April 2018)

(*)

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kilas Balik 2016, Sempat Terpuruk, Tontowi/Liliyana Perkasa di Olimpiade Rio "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved