Salat Jamaah
Cerita Ketua MUI Rindukan Salat Jamaah, Sudah 8 Pekan Tidak Salat Jumat Disampaikan ke Wali Kota
Cerita Ketua MUI Rindukan salat berjamaah, Sudah 8 Pekan Tidak Salat Jumat Disampaikan ke Wali Kota
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ini kisah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar KH Baharuddin As.
Sejak pandemi Covid-19, salah satu mursyid Tarekat ini mengaku sangat rindu menunaikan salat berjamaah.
KH Baharuddin berharap pemerintah Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan mengizinkan salat Idul Fitri digelar.
Kendati ada syarat-syarat tertentu.
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, kembali menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan shalat Idul Fitri ditengah pandemi Covid 19.
Rapat koordinasi dipimpin langsung Pj Walikota Makassar Yusran Jusuf, berlangsung di Kantor Balaikota Makassar, Minggu (17/5/2020).
Salah satu peserta rapat adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, KH Baharuddin.
KH Baharuddin mengusulkan agar pelaksanaan shalat Idul Fitri kiranya dilaksanakan di Makassar, dengan catatan harus mengedepankan protokol kesehatan.
"Kita semua sangat rindu dengan ied, apalagi selamat ini kita shalat tarawih dan Jumat di rumah saja," ujarnya.
Berbagai usulan ormas juga menjadi pertimbangan, kiranya pemerintah bisa mempertimbangkan untuk melaksanakan shalat Ied.
"Jumat kemarin, adalah yang ke 8 kalinya saya tidak melaksanakan Jumat berjamaah dan digantikan lohor. Olehnya itu, tentu kita semua akan senang jika bisa mengikuti ied apalagi ini momen tahunan," ujar KH Baharuddin.
PSBB Makassar Tak Diperpanjang
PJ Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf tidak akan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal tersebut diungkapkan Yusran Jusuf, disela rapat koordinasi penetapan Shalat Idul Fitri, di Kantor Balaikota Makassar, Minggu (17/5/2020).
"Kemungkinan PSBB Makassar tidak dilanjutkan, tapi meski begitu kita tetap terbitkan perwali mengenai penanggulangan covid 19 Makassar," kata Yusran.