Positif Covid
6 Pasien Positif Covid di Wakatobi Bakal Dipindahkan ke Wangi-Wangi, Aktivis: Pilih Cara Lain
Diketahui 6 pasien positif tersebut bakal dikarantina disalah satu rumah sakit umum di Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah diumumkan jumlah terkonfirmasi positif covid-19 pada Rabu (13/5/2020) dari Pulau Binongko kini Pemerintah Kabupaten Wakatobi mengambil tindakan untuk segera melakukan karantina di ibu kota Kabupaten, Pulau Wangi-Wangi.
Diketahui 6 pasien positif tersebut bakal dikarantina disalah satu rumah sakit umum di Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi.
Atas hal tersebut, Aktivis Wakatobi, Emen Lahuda menilai alternatif itu bisa memunculkan kepanikan besar bagi masyarakat.
Menurutnya, perlu ada upaya lain selain memindahkan pasien yang terpapar virus corona di Pulau Wangi-wangi.
"Pasien yang dinyatakan positif di pulau ujung Wakatobi (Binongko) semestinya tak usah di bawa ke pulau Wangi-wangi," tuturnya kepada Tribuntimur.com, Kamis (14/5/2020).
Terlebih pasien tersebut sudah melalui tahap karantina di pulau Binongko selama 2 Minggu dan tak memiliki gejala alias Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Harusnya cukup siapkan tempat atau ruangan isolasi di Binongko karena seperti berita yg berkembang mereka tidak punya gejala," jelasnya.
Ia juga mengatakan pemerintah Kabupaten Wakatobi harus berpikir lebih jauh sebelum mengambil langkah tersebut.
"Banyak alternatif lain sebelum semuanya fatal," katanya.
"Yang harus dipikirkan saat ini apakah pemerintah Kabupaten Wakatobi sudah menyiapkan APD untuk para tenaga medis, apakah rumah sakit yang akan dijadikan rujukan tempat karantina steril? Di sana pasti ada pasien sakit lainnya," jelasnya.
Mantan Aktivis GAM ini juga menilai banyak resiko yang bisa terjadi jika saja pasien tersebut dipindahkan.
"Kita tidak meminta doa buruk, tapi bisa saja petugas medis yang merawat pun berpotensi terpapar. Bisa jadi penyebaran selanjutnya ada di Pulau Wangi-wangi," jelasnya.
Alumni Hukum Universitas Indonesia Timur, Makassar ini merasa para pasien yang sudah terpapar sebaiknya tetap di pulau Binongko dan pemerintah memberikan fasilitas yang layak untuk penanganan medisnya.
Pria kelahiran 25 Maret 1994 ini menyebutkan kekhawatiran masyarakat malah semakin menjadi-jadi dengan adanya kabar bakal masuknya pasien positif di Pulau Wangi-wangi.
"Saya banyak dikonfirmasi masyarakat, kalau bisa penanganannya itu tetap di Pulau Binongko. Pemerintah cukup memberikan fasilitas medis yang layak," jelasnya.