Update Corona Sulsel
Diskusi Daring FISIP Unismuh Bahas PSBB Makassar dan Gowa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sukses menghelat kegiatan Diskusi Publik Daring.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sukses menghelat kegiatan Diskusi Publik Daring, Sabtu (9/5/2020).
Diskusi ini mengusung tema “Tata Kelola Pemerintah Daerah di Masa Bencana Pandemi Covid-19”.
Mantan Dirjen Otda Kemendagri/Guru Besar IPDN Prof Djohermansyah Djohan, Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Akademisi FISIP Unismuh Amir Muhiddin hadir sebagai pembicara.
Kegiatan ini di hadiri peserta dari Aceh sampai Papua. Peserta yang berpartisipasi mencapai 500 orang lebih, dengan menggunakan platform Zoom dan YouTube.
Dekan FISIP Unismuh, Ihyani Malik mengatakan kegiatan ini merupakan respon institusi terhadap situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Masa PSBB juga penuh dinamika dan di respon beragam, seperti di Makassar dan Gowa. Diskusi dengan menggunakan platform daring ini merupakan kegiatan berseri. Semoga apa yg di diskusikan bisa menjadi suluh penerang bagi semua pihak," katanya dalam keterangan resmi yang diterima tribun-timur.com.
Prof Djohermansyah Djohan dari IPDN, lebih banyak menyoroti kontradiksi-kontradiksi dalam tata pemerintahan daerah.
Ia mengharapkan komando pemerintah pusat yang tidak timpang tindih, sehingga bisa menjadi pedoman bagi tindakan pemerintah daerah.
Iqbal Suhaeb sendiri menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi Pemkot Makassar.
"Fenomena tumpang tindih tindakan antar lembaga, tidak menjadi bahan propaganda negatif untuk melemahkan PSBB. Dukungan dan solidaritas bersama adalah kunci keberhasilan menghadapi wabah," katanya.
Adnan Purichta Ichsan mengaku telah membuat persiapan sebelum eksekusi PSBB. Termasuk pembenahan data penerima bantuan.
"Kita harus menyukseskan PSBB dengan penegakan aturan. Kapasitas keuangan Gowa tidak memungkinkan pelaksanaan PSBB tahap kedua. Waktu yang tersedia harus dimaksimalkan dengan disiplin," tuturnya.
Sedangkan Amir Muhiddin menekankan pentingnya persiapan-persiapan sosial yang memadai.
"Terutama membangun persepsi masyarakat yg sama mengenai bencana," katanya.
Dalam sesi tanya jawab, akademisi dari Unri Pekanbaru, IPDN Jakarta, Untad Palu, STISIP Raja Ali Haji Tanjung Pinang, Unsika Karawang dan Unhas Makassar turut membagi pengalaman dan memberi masukan.
Seluruh pertanyaan peserta direspon secara interaktif oleh para narasumber.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)