Pasien Corona Dirampok
Takut Corona, Penyidik Polsek Panakkukang Pakai APD Wawancarai Korban Perampokan dari Balik Pagar
Hastuti yang sedang karantina mandiri di rumahnya, hanya seorang diri di rumah saat rumahnya didatangi 3 orang perampok.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Personil Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang, Makassar, mendatangi rumah korban perampokan di Jl Kesadaran, Campagayya, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Kamis (07/5/2020).
Namun, karena korban perampokan diindikasi positif virus corona, sehingga polisi tidak berani masuk ke dalam rumah untuk melakukan olah TKP.
Polisi yang datang menggunakan baju hazmat, masker, dan sarung tangan, hanya meminta keterangan korban perampokan, Hastuti, dari balik pagar.
Hastuti yang sedang karantina mandiri di rumahnya, hanya seorang diri di rumah saat rumahnya didatangi 3 orang perampok.
Keluarganya yang lain dikarantina di Hotel Swiss-bell Makassar.
"Para anggota ini sengaja memakai APD karena si korban inikan berstatus Positif Covid-19. Jadi jangan sampai anggota ketularan," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fatur Rakhman, Kamis (07/5/2020), melalui pesan WhatsApp.
"Cara ini dilakukan sejalan dengan program Polsek Peduli dan Pelayanan Prima Polri," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas Polsek Panakukkang, Bripka Ahmad Halim mengatakan, aksi perampokan terjadi Rabu (06/5/2020), sekitar pukul 2.30 wita.
Pelaku diduga berjumlah 3 sampai empat orang. Pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan cara memanjat pagar tembok belakang rumah
"Saksi mengaku cuma mendengar ada suara gaduh pada saat bangun jam 02.30 untuk buang air kecil. Disitulah dia intip dan melihat 3 orang laki laki,salah seorang membawa parang," sebutnya.
Saat perampokan terjadi saksi Hastuti mengaku diancam pelaku menggunakan senjata tajam sehingga tak berdaya
"Berdasarkan keterangan saksi sempat diancam oleh pelaku menggunakan senjata tajam," kata Bripka Halim.
Adapun barang yang hilang berupa emas 15 gram dan uang tunai senila Rp 20 juta. Korban ditaksir mengalami kerugian Rp. 50.000,000.