Pos Indonesia
PT Pos Indonesia Salurkan BLT, Ronald Siahaan: Baru Daerah Pangkep
PT Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada seluruh masyarakat penerima yang telah ditentukan Dinas Sosial Sulsel
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada seluruh masyarakat penerima yang telah ditentukan Dinas Sosial Sulsel atas intruksi Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Kepala Regional 10 Sulawesi dan Maluku PT Pos Indonesia, Ronald Siahaan, mengatakan, pembagian BLT tersebut sudah dimulai, berdasarkan intruksi Presiden Republik Indonesia.
"Sebenarnya mulai hari ini (Rabu, 6/5/2020) tapi baru di Kota Pangkep, Kecamatan Minasatene, 1.705 paket. Nanti mulai ramai itu di Jumat (8/5/2020)," kata Ronald Siahaan ditemui di Gubernuran.
Menurut Ronald Siahaan, PT Pos Indonesia Regional 10 mencakup Sulawesi dan Maluku mengerahkan karyawannya dalam menyalurkan bantuan di tengah pendemi Covid-19 ini.
"Kalau kami menggerakkan seluruh sumber daya yang ada, 90 persen pekerja kami dikerahkan untuk menyalurkan ini. Hanya 10 persen yang bertahan di kantor. Karena ini adalah instruksi Presiden, harus segera diterima oleh warga. Kita pun usahakan ini dalam tempo sesingkat-singkatnya," klaimnya.
Untuk waktu pembagian, kata Ronald Siahaan, sudah ditentukan. Untuk wilayah perkotaan dipatok tujuh hari sudah selesai.
"Tapi wilayah-wilayah daerah terpencil dan pulau-pulau itu 21 hari. Kami dikasi waktu seperti itu sama Kemensos," katanya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pos Indonesia merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengiriman surat, paket dan layanan jasa keuangan, tentunya akan menjalankan apa yang menjadi amanah Kementerian Sosial dan Pemprov Sulsel khususnya.
"Untuk penyaluran bantuan sosial tunai inikan merupakan amanah dari Kementerian Sosial kepada PT. Pos Indonesia. Tentunya di dalam penyaluran ini sesuai dengan fungsi dan peranan PT Pos ya," ujarnya.
Untuk metode penyaluran pun, PT Pos Indonesia membagi menjadi tiga metode. Pertama, mendatangi langsung penerima bantuan, kedua memanggil penerima di kantor pos terdekat, ketiga disalurkan melalui komunitas.
"Ada tiga metode yang kita terapkan. Yang pertama, diantar langsung kepada si penerima. Yang kedua, datang ke kantor pos, kita panggil setiap jam, kita atur supaya tidak terlalu padat. Yang ketiga, melalui komunitas. Komunitas ini pun tetap mengacu kepada protokoler," jelasnya.
Untuk tetap menjaga kesehatan saat pendemi Covid-19 ini, PT Pos Indonesia juga menyediakan APD lengkap untuk seluruh karyawan yang bertugas menyalurkan bantuan tersebut.
"Semua kami sediakan seragam APD, termasuk hand sanitizer, sarung tangan juga harus disiapkan semua oleh perusahaan," katanya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersyukur dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk PT Pos Indonesia yang menggerakkan 90 persen karyawannya untuk menyalurkan bantuan di tengah pendemi Covid-19 ini.
"Inilah yang kita sebut kolaborasi. Jadi Sulsel ini merasa terbantu sekali dengan donasi berbagai pihak dari organisasi kemasyarakatan, dari BUMD, BUMN," katanya.
Bantuan ini dianggapnya sangat membantu APBD Pemprov Sulsel, karena sejauh ini APBD yang disiapkan sebesar Rp 500 miliar baru terpakai di bawah Rp 100 miliar.
"Jujur kita sangat terbantu APBD kita di saat sulit seperti ini. APBD bisa kita hemat karena ada donasi dari berbagai pihak," katanya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)