CITIZEN REPORT
Kisah Nurhaliza, Pelajar Tangguh dari Pedalaman Pabbaresseng Sidrap
Setiap hari Nurhaliza ke sekolah berjalan kaki naik turun bukit sejauh lima kilometer. Di daerahnya kini berdiri kokoh beberapa tiang PLTB.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Siswa hanya bermain di rumah dan sesekali bertemu gurunya yang tinggal di sekitar sekolah.
Dusun Pabbaresseng ini termasuk jauh dari radar masyarakat yang ramai. Sehingga masyarakat disini sudah terbiasa mengisolasi diri dari pihak luar.
Pandemic ini banyak mengajarkan kita untuk hidup bersih. Rata-rata masyarakat disana memiliki tempat cuci kaki dan tangan di depan rumahnya sebelum naik ke rumah.
Air bersihpun telah dirasakan warga pada akhir tahun 2019. Begitupun dengan listrik telah teraliri dipertengahan 2019.
Hal ini jadi pelita bahwasanya masa depan anak-anak akan tergambar dari keinginan belajar dan membangun kampong halaman.
Dengan mempercepat akses belajar maka anak anak akan bisa meraih pendidikan yang ilmiah dikarenakan berhadapan dengan alam yang banyak bisa dipelajari, studi tentang Kincir Angin.
Mengajak anak anak untuk berbicara di depan umum menjadikan anak anak bisa menyampaikan pendapat, ini adalah tanda kalau dalam dunia pendidikan sudah muncul demokrasi.
Sekolah adalah alat buat kita untuk menuntut ilmu dan membangun karakter dengan mengabdikan diri untuk negeri.
Kampoeng Inggris Pabbaresseng tetap berkomitmen membangun sumber daya manusia siswa siswi dan pemuda, dengan mengajarkan bahasa Inggris sejak dini dan membangun karakter yang kokoh demi menghadapi ekonomi global yang semakin terbuka.
Selamat Hari Pendidikan Nasional. (*)