Kasus Bunuh Diri
Tunggu Pengumuman Dirinya di PHK, Buruh Pabrik Ini Bunuh Diri Padahal Istri Lagi Sakit
Tahu akan di PHK disaat Isti sedang sakit, buruh pabrik di Tangerang bunuh diri dengan cara iris urat nadi
TRIBUN-TIMUR.COM - Pilu jika diceritakan, seorang buruh pabrik memilih mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Tindakan itu dia ambil setelah tahu jika akan ada PHK massal di tempat dia bekerja.
Padahal saat itu Istri nya lagi dalam kondisi sakit. Sementara korban stres harus mendapat pekerjaan dimana lagi jika di PHK
Korban mengiris urat nadi di pergelangan tangannya.
• Gayus Tambunan Dikabarkan Meninggal Dunia, Kemenkumham Kirim Foto Terakhir Ini yang Jadi Bukti
• 500 TKA China Langkahi Gubernur & Ketua DPRD Dulu Kalau Mau Masuk Sultra,Meski 2 Menteri Jokowi OK
Dia pun sedang menunggu pengumuman PHK massal dari kantornya
Menjadi korban PHK massal dan faktor ekonomi diduga menjadi alasan korban memutuskan untuk melakukan hal itu.
Simak berita selengkapnya :
Entah apa yang ada di dalam benak buruh berinisial HT ini.
Pria yang bekerja di pabrik kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Kapolsek Balaraja Kompol Feby Heryanto menjelaskan, kejadian ini berlangsung di kediaman korban, Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/4/2020).
"Korban bunuh diri iris urat nadi di pergelangan tangannya," ujar Feby kepada Wartakotalive ( Grup TribunJatim.com ), Jumat (1/5/2020).
Korban, lanjutnya, saat itu ditemukan tergeletak bersimbah darah oleh anak dan adiknya.
"Istrinya lagi sakit."
"Anaknya yang menemukan korban sudah tergeletak dengan luka di pergelangan tangan," ucapnya.
Sebilah pisau dapur pun ada di sebelah korban saat itu.
Dan polisi segera datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Motifnya impitan ekonomi."
"Korban akan di-PHK secara massal di tempat kerjanya," jelas Feby.
Mantan Kurir Ekspedisi Gantung Diri di Kontrakan
Kena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemi Covid-19 atau virus Corona, JT (27) nekat mengakhiri hidupnya pada Selasa (21/4/2020) pagi.
Korban memutuskan gantung diri di pintu kamar rumah kontrakannya di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
IC (26), adik korban yang pertama kali menemukan jasad kakaknya tergantung di belakang pintu, menceritakan gelagat aneh JT sebelum gantung diri.
Selama sebulan terakhir, kata IC, kakaknya selalu terlihat murung.
"Kakak saya memang baru dipecat di perusahaannya karena dampak wabah virus Corona," jelas adik korban saat ditemui di Polsek Kembangan, Selasa (21/4/2020).
• Gayus Tambunan Dikabarkan Meninggal Dunia, Kemenkumham Kirim Foto Terakhir Ini yang Jadi Bukti
Sejak itu, JT yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan ekspedisi, tampak selalu terlihat murung.
Padahal, kata IC, ibunya sudah kerap mengingatkan JT agar tidak bersedih dengan statusnya yang tidak bekerja.
"Ibu saya kan kerja juga. Katanya tidak masalah kalau kakak saya menganggur sementara ini."
"Nanti juga dapat pekerjaan baru," tutur IC.
Padahal, lanjut IC, ketika masih bekerja, JT merupakan sosok pria normal pada umumnya.
Sehari-hari korban menghabiskan waktu di tempat kerjanya, dan istirahat di kamar indekosnya seusai bekerja sebagai kurir pengantar barang.
Namun, adik korban mengakui kakaknya merupakan sosok pria yang tertutup.
"Kalau dari sisi saya, saya hanya tahu soal PHK itu saja."
"Kakak saya tidak pernah cerita lagi di luar itu seperti hubungan asmara dan sebagainya," ujarnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Kembangan mengatakan, sampai saat ini pemeriksaan terhadap keluarga korban masih berlangsung.
Jenazah JT juga masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diperiksa lebih lanjut.
"Jadi sementara ini diduga kuat korban bunuh diri," jelas Niko.
Sebelumnya, seorang pemuda di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat berinisial JT (27), mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (21/4/2020).

Korban ditemukan ibunya dalam keadaan tergantung di kamar kontrakannya, Selasa pukul 09.50 WIB.
"Diduga korban gantung diri pakai kaus di kamar kontrakannya."
"Saat itu korban ditemukan sendiri oleh ibunya," kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Niko Purba saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).
Niko mengungkapkan, korban memang tinggal satu kontrakan dengan ibunya di Jalan Semangka, Serengseng, Jakarta Barat.
Korban tinggal di bawah, sedangkan ibunya tinggal di atas kontrakan korban.
Menurut keterangan saksi, yakni adik korban, JT sudah menunjukkan gelagat aneh seminggu terakhir.
Sehingga, diduga korban mengalami depresi sampai akhirnya memutuskan gantung diri.
"Hasil pemeriksaan kami tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban."
"Jadi diduga ini murni bunuh diri," ungkap Niko.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diperiksa lebih lanjut.
Garis polisi juga sudah dipasang di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) JT bunuh diri.
(*)
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kena PHK Massal, Buruh di Tangerang Iris Urat Nadi di Pergelangan Tangan Hingga Meninggal