Ramadan Syiar Online
Yamaha Ramadhan Syiar Online Hari ke-6 Bahas Ketika Rasulullah Menangis Bagian 2
Program ini disiarkan langsung di Facebook Tribun Timur Berita Online mulai pukul 17.00 -18.00 Wita menjelang waktu berbuka puasa.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Yamaha Ramadhan Syiar Online di FB Tribun Timur Bersama Ustaz Rajamuddin Patong hari keenam kembali disiarkan, Rabu (29/4/2020).
Program ini disiarkan langsung di Facebook Tribun Timur Berita Online mulai pukul 17.00 -18.00 Wita menjelang waktu berbuka puasa.
Kali ini Ustaz Raja membawakan ceremah bertajuk "Ketika Rasulullah Menangis Bagian 2".
Tema kali ini merupakan lanjutan ceramah Ustaz Raja pada, Selasa (28/4/2020) kemarin.
Ustaz Raja mengatakan Rasulullah begitu mencintai umatnya.
Dalam riwayatnya, Nabi Muhammad pernah menangis karena memikirkan umatnya.
Ustaz Raja mengatakan, salah satu hal yang membuat Rasulullah menangis ketika ia mengingat umatnya yang baru menyesal di hari-hari terakhir hidupnya.
"Rasulullah selalu menangis ketika mengingat umatnya yang akan datang. Apalagi ketika ia membayangkan bagaimana saat umatnya baru menyesal di kemudian hari," katanya.
Misalnya saja, ketika umat manusia masih memiliki kesehatan dapat berjalan, berlari tapi tak mampu bersujud kepada Allah.
"Rasulullah tidak ingin umatnya baru menyesal dibelakangan. Ketika sakit baru ingin besujud. Bahkan orang-orang yang telah meninggal banyak yang ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki ibadahnya," katanya.
Bulan Ramadhan ini kata Ustaz Raja adalah, waktu yang tepat untuk banyak bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
"Jangan sia-siakan Ramadhan. Kita yang masih bisa menikmati indahnya Ramadhan adalah umat yang paling beruntung. Bulan inilah waktu yang paling tepat untuk kita memohon ampunan kepada Allah," jelasnya.
Selain itu, Rasulullah juga menangis karena takut umatnya menjadi pelaku riba.
Selanjutnya, ia membayangkan umatnya diibaratkan sebuah kompor yang menghasilkan api biru namun air yang direbus tidaklah mendidih.
"Ketika umat pelit dalam bersedakah. Ketika ke tempat ibadah atau menyalurkan bantuan memilih mengeluarkan uangnya yang paling sedikit. Itu membuat Rasulullah sedih" katanya.