Virus Corona
Peneliti Amerika Uji Coba Obat Maag Famotidine untuk Obati Pasien Virus Corona, ini Hasilnya
Peneliti Amerika Uji Coba Obat Maag Famotidine untuk Obati Pasien Virus Corona, ini Hasilnya
Saat ini, uji klinis masih dilakukan untuk melihat manfaat famotidine dengan dosis tinggi dapat membantu pasien yang terinfeksi Virus Corona yang parah dapat bertahan hidup.
• Jawaban Menohok Sarwendah Tanggapi Komentar Netizen, Sebut Kamar Betrand Peto Mirip Kamar Pembantu
Peneliti menguji famotidine dengan dosis, 9 kali lipat dari jumlah obat yang biasa dikonsumsi orang untuk mengobati mulasnya, dengan intravena selama tujuh hingga 10 hari.
Pasien dalam penelitian ini juga mendapatkan hydroxychloroquine, pil malaria yang sedang dievaluasi untuk melihat apakah juga dapat mengobati infeksi Virus Corona.
Bukti yang diandalkan para peneliti untuk memulai percobaan mereka adalah anektodal..
Belum ada petunjuk bahwa famotidine berguna dalam memerangi Virus Corona.

Penelitian ini telah dilaporkan dalam Science Mag belum lama ini.
Uji coba, yang dimulai awal April, pada awalnya dilakukan diam-diam untuk memastikan para peneliti memiliki cukup famotidine untuk menyelesaikan uji coba, yang akan mencakup 1.200 pasien.
"Kami tidak ingin persediaan famotidine ini habis saat digunakan selama uji klinis dalam studi Covid-19 atau untuk penggunaan bagi pasien dengan kebutuhan medis serius," ujar Dr. Tracey yang juga CEO Feinstein Institutes for Medical Research.
Ketakutan para peneliti, tidak hanya karena kemungkinan habisnya stok obat maag ini, tetapi juga kekhawatiran orang akan membeli obat tersebut tanpa bukti ilmiah terkait obat untuk Virus Corona.
Pemerintah Uji Coba Pil Kina untuk Obat Covid-19, Juga Bikin Serum dari Pasien yang Sembuh
Berbagai cara terus dilakukan pemerintah untuk mengatasi dan mengurangi korban pandemi Covid-19.
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, salah satu cara yang digunakan adalah menguji coba obat-obatan yang disebut memiliki dampak terhadap Covid-19.
"Tentu saat ini banyak sekali obat diujicobakan di berbagai tempat terutama di luar negeri, seperti Avigan dan Klorokuin."
"Maka kami berinisiatif untuk membuat semacam Multicenter Clinical Trial," ujar Bambang dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR melalui video teleconference, Selasa (14/4/2020).
Multicenter Clinical Trial itu, kata Bambang, pada dasarnya menguji coba obat-obatan yang direkomendasikan, sudah dipakai, atau yang berhasil menangani pasien Covid-19.
"Tentunya harus diperdalam lagi, diuji coba apakah obat tersebut cocok untuk semua pasien."
"Atau obat tertentu cocok untuk pasien dengan kondisi tertentu."
"Nah, ini kami akan lakukan uji coba trial," kata dia.
Bambang mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya menugaskan Universitas Padjajaran untuk menguji coba pil kina, apakah memiliki dampak tersendiri.
Pil kina sendiri di dalamnya terdapat kandungan Klorokuin.
Selain itu, Bambang mengatakan pihaknya juga memakai pendekatan penyembuhan yang dikenal dengan Convalescence Plasma, yakni membuat serum dari orang yang sembuh dari Covid-19.