Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi

Akankah Dicopot Jokowi? 3 Menteri Paling Disorot Saat Pandemi Corona, Termasuk LBP, Siapa 2 Lainnya?

Akankah dicopot Jokowi? Tiga menteri paling disorot saat pandemi Covid-19, termasuk LBP, siapa 2 lainnya?

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
Presiden RI, Jokowi. Akankah dicopot Jokowi? Tiga menteri paling disorot saat pandemi Covid-19, termasuk LBP, siapa 2 lainnya? 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Akankah dicopot oleh Presiden Jokowi

Daftar 3 menteri paling disorot saat pandemi Covid-19 atau Virus Corona, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan, siapa 2 lainnya?

Sebenarnya, Jokowi juga termasuk paling disorot.

Sebanyak 3 menteri di kabinet era Joko Widodo atau Jokowi dengan Maruf Amin, Kabinet Indonesia Maju mendapat lebih banyak sentimen negatif dari warga, khususnya warganet di berbagai media sosial.

Sentimen negatif tersebut datang karena beberapa kebijakan yang membingungkan bahkan cenderung tidak sinkron antar-kementerian terhadap penanganan Virus Corona ( Covid-19 ) di Indonesia.

Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF ) dalam hasil risetnya mengungkap, setidaknya terdapat menteri yang paling banyak mendapat sentimen negatif dan 1 menteri mendapat sentimen positif.

Hasil riset yang diambil dari tanggal 27 Maret - 5 April 2020 menggunakan big data yang menjaring percakapan di media sosial tentang individu penjabat dan jajaran pemerintahan dengan menghilangkan buzzer.

Analisis menunjukkan, dari 476.696 perbincangan yang mencakup 397.246 orang di media sosial dalam periode waktu tersebut menghasilkan 32,23 persen sentimen positif dan 67,77 persen sentimen negatif.

Berikut ini 3 menteri Jokowi yang kerap dapat sentimen negatif dari publik.

1. Yasonna Laoly

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly mendapat sentimen negatif dari warganet karena kebijakannya yang menuai kontroversi selama pandemi berlangsung. Kebijakan Yasonna yang kerap disebut "blunder" adalah pembebasan napi dan koruptor.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Yasonna Laoly (TRIBUNNEWS.COM)

Pemerintah beranggapan, napi yang tetap berada dalam sel membuatnya rentan terhadap Virus Corona.

Namun, warganet menilai kebijakan itu tidak efektif.

Napi asimilasi tersebut sering melakukan kejahatan kembali karena sulitnya ekonomi di masa pandemi Virus Corona.

Kemenkumham kembali berpendapat, jumlah napi yang kembali berbuat kriminal kembali hanya 0,05 persen dari sekitar 38.000 napi yang telah dibebaskan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved