Rumor Kim Jong Un Meninggal, Pemimpin Korea Utara 'Tercyduq' Jalan-jalan, Cek Juga Calon Pengganti
Pada pekan ini, sempat muncul rumor jika Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia pada usia 36 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada pekan ini, sempat muncul rumor jika Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia pada usia 36 tahun.
Rumor Kim Jong Un meninggal dunia muncul setelah dia menjalani operasi jantung hingga tak menghadiri peringatan ulang tahun pendiri negara dan kakeknya, Kim Il Sung, pekan lalu.
Namun, rumor Kim Jong Un meninggal tak terbukti.
Kim Jong Un malah dikabarkan terlihat sedang berjalan-jalan di kota Wonsan, di saat rumor dirinya meninggal santer beredar.
Wonsan adalah kota pelabuhan di sisi timur Korea Utara.
Media Singapura Mothership melansir kabar ini dari The Sydney Morning Herald dan sumber-sumber Amerika Serikat lainnya.
Dalam pemberitaannya dikatakan, Kim Jong Un sedang memeriksa pembangunan kompleks resor di kawasan wisata kota tersebut.
Lainnya, Mothership yang mengutip situs web Korea Selatan Ichannela mengatakan, Kim Jong Un menuju resor pantai pribadi itu setelah beberapa anggota stafnya sakit.
Rumor Kim Jong Un Sakit
Kabar kondisi Kim Jong Un menurun muncul beberapa hari setelah dirinya menjalani operasi jantung.
Dia dikabarkan sakit keras setelah operasi.
Dengan kondisi Korea Utara yang tertutup maka tidak mungkin melakukan verifikasi terkait dengan sejumlah laporan dengan judul antara lain Kim Jong-un "sakit keras" dan "menjalani penyembuhan setelah operasi".
Namun kantor presiden Korea Selatan mengatakan tidak menemukan tanda-tanda khusus dari Korea Utara yang menunjukkan bahwa Kim Jong-un, 36, "sakit keras".
China, yang memiliki kedekatan dengan Korea Utara, juga menampik kabar bahwa Kim sedang sakit keras.
Bukan kali ini saja kondisi kesehatan Kim Jong-un menjadi bahan spekulasi hangat yang kemudian dibantah oleh pihak berwenang.
Media Korea Selatan Yonhap kemudian menampik rumor soal Kim Jong Un dengan mengatakan bahwa tidak ada kegiatan tidak biasa yang terlihat di Korea Utara mengenai kesehatan Kim Jong Un.
Rumor tentang penyakit Kim pertama kali muncul setelah ketidakhadirannya pada peringatan ulang tahun pendiri negara dan kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April 2020.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam tanggapannya pada Kamis (23/4/2020) juga mengatakan, laporan kematian Kim Jong Un tidak benar dan menuding cerita itu dibangun dari dokumen lama.
Spekulasi Kim Jong Un, suami Ri Sol-ju, meninggal banyak beredar selama sepekan terakhir, sebagian karena ketertarikan umum dengan negara yang terisolasi itu.
Kemudian sebagian lainnya karena kematiannya dapat menyebabkan ketidakstabilan rezim yang mengakibatkan ketidakpastian geopolitik yang lebih besar.
Ini bukan pertama kalinya desas-desus tentang negara tertutup itu menyeruak, termasuk yang berspekulasi tentang kesehatan pemimpin Korea Utara.
Kim Jong Un bahkan telah diisukan mengeksekusi pamannya dengan membiarkan 120 anjing liar menyerang dan melahapnya.
Tetapi peristiwa itu tidak dapat dipastikan telah terjadi.
Jika Kim Jong Un Meninggal, Inilah Urutan Kandidat Penggantinya
Korea Utara tidak pernah memublikasikan siapa yang akan menggantikan Kim Jong Un jika ia tak mampu memimpin.
Namun, para analis mengatakan, adik perempuannya dan para loyalis dapat mengambil alih tampuk kepemimpinan sampai ada penerus yang cukup tua untuk mengambil alih.
Setiap perubahan kepemimpinan di Korea Utara telah meningkatkan prospek kekosongan kepemimpinan atau runtuhnya dinasti Kim Jong Un, yang telah memerintah negara itu sejak 1948.
Sejauh ini, masing-masing dari 3 Kim yang memerintah Korea Utara telah memupus harapan, dengan berpegang pada kekuasaan tangan besi.
Namun, di bawah komando Kim Jong Un, gudang senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara telah tumbuh secara substansial, meningkatkan kekhawatiran siapa yang akan mengendalikan senjata-senjata itu.

Dikutip dari Reuters, berikut adalah tokoh-tokoh kunci dalam lingkaran kepemimpinan Korea Utara, dan peran apa yang dapat mereka mainkan dalam setiap transisi pada masa depan.
1. Kim Yo Jong
Adik perempuan Kim Jong Un ini menjadi yang paling terlihat di sekitar Sang Pemimpin Tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Ia sendiri secara resmi menjabat Direktur Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa tetapi secara tidak resmi juga menjadi kepala staf kakaknya.
Dia diangkat sebagai anggota pengganti dari Komite Sentral Politbiro kuat Partai Buruh yang berkuasa awal bulan ini, melanjutkan peningkatan kariernya dalam hierarki kepemimpinan.
Kim Yo Jong (31) memiliki kontrol kuat terhadap fungsi-fungsi partai kunci, menetapkan dirinya sebagai sumber kekuatan utama di balik kepemimpinan kolektif.
"Kim Yo Jong untuk sementara waktu akan menjadi basis kekuatan utama dengan kontrol organisasi dan departemen bimbingan, peradilan, dan keamanan publik," kata Cho Han-bum dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional.
2. Kalangan tua
Choe Ryong Hae naik menjadi kepala negara nominal Korut tahun lalu, dan menjadi Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi.
Ini mengakhiri puluhan tahun pelayanan dengan partai keluarga Kim yang berkuasa, dan sebelumnya menjabat sebagai kepala politik berpengaruh militer Korea Utara di bawah pemimpin muda.
Dia dan Pak Pong Ju, sesama anggota politbiro dan mantan perdana menteri negara, dikabarkan Reuters kemungkinan akan menjadi tokoh yang membentuk kepemimpinan kolektif.
Kim Yong Chol wakil ketua partai dan mantan utusan nuklir utama, serta Menteri Luar Negeri Ri Son Gwon dapat ditugaskan menangani masalah-masalah diplomatik termasuk pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.
Sebab, mereka memainkan peran kunci dalam KTT dengan Presiden AS Donald Trump.
3. Saudara yang terasing dan bibi Kim Jong Un
Kim Jong Chol adalah kakak Kim Jong Un tetapi belum menjadi bagian dari kepemimpinan Korut.
Sebaliknya ia menjalani kehidupan yang tenang dengan memainkan musik, kata Thae Yong Ho, mantan wakil duta besar Korea Utara di London yang membelot ke Korea Selatan.
Dia diyakini tidak tertarik dalam kehidupan publik, dan tidak mungkin muncul sebagai tokoh utama.
Namun, beberapa analis mengatakan dia mempertahankan hubungan dengan saudara-saudara kandungnya dan dapat memainkan peran publik yang lebih dalam kontingensi.
Kemudian bibi Kim Kyong Hui pernah menjadi figur yang kuat di lingkaran kepemimpinan ketika kakaknya, Kim Jong Il, memerintah negara.

Dia belum terlihat lagi sejak suaminya, Jang Song Thaek, yang pernah dianggap sebagai pria terkuat kedua di negara itu, dieksekusi pada 2013 oleh Kim Jong Un.
Kim Kyong Hui telah lama sakit, tetapi sempat muncul sebentar awal tahun ini di sebuah pertunjukan gala bersama keponakannya.
4. Generasi keempat
Kim Jong Un diyakini memiliki tiga anak dengan Ri Sol Ju.
Anak bungsunya lahir pada tahun 2017, menurut Intelijen Nasional Korea Selatan.
Anak tertua adalah putra berusia 10 tahun, yang berarti salah satu dari ketiganya akan membutuhkan bantuan kerabat atau wali politik mereka jika ingin menjadi pemimpin keturunan generasi keempat.
Kim Jong Il telah dipersiapkan selama 20 tahun untuk memimpin negara, sementara Kim Jong Un hanya memiliki waktu lebih dari setahun karena kematian mendadak ayahnya akibat stroke.
"Kim Yo Jong tidak mungkin mengambil alih kepemimpinan tetapi dapat membantu membangun rezim sementara sebagai pialang kekuasaan, sampai anak-anak tumbuh dewasa."
"Dan Kim Jong Chol mungkin kembali untuk membantu sementara waktu," kata Go Myong-hyun, seorang peneliti di Institut Studi Kebijakan Asia di Seoul.(*)