Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sholat Dhuha

Lengkap, Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha, Juga Waktu Afdal dan Surah Dibaca, Pembuka Pintu Rezeki

Lengkap, tata cara, niat sholat dhuha, juga waktu afdal dan surah dibaca, buka pintu rezeki.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR
Lengkap, tata cara, niat sholat dhuha, juga waktu afdal dan surah dibaca, buka pintu rezeki. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lengkap, tata cara, niat sholat dhuha, juga waktu afdal dan surah dibaca, buka pintu rezeki.

Salah satu amalan yang bisa ditunaikan saat Ramadan adalah sholat dhuha, banyak keutamaannya.

Sholat dhuha adalah salat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha.

Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul 7 pagi) hingga waktu zuhur.

Jumlah rakaat salat duha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.

Manfaat Sholat Dhuha

Disalin dari laman Wikipedia.org, manfaat atau faedah salat duha yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh orang yang melaksanakan sholat dhuha adalah dapat melapangkan dada dalam segala hal terutama dalam hal rezeki, sebab banyak orang yang terlibat dalam hal ini.

Dr Ebrahim Kazim, seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy-menyatakan bahwa gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap sistem kardiovaskular.

Terlebih lagi sholat dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tetapi juga menangkal stres yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari.

Sesuai dengan keterangan dr Ebrahim Kazim tentang shalat, "Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorfin. Zat ini sejenis morfin, termasuk opiat. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol."

Surah yang Dianjurkan Dibaca

Surah-surah yang paling baik dibaca ketika shalat dhuha, yakni:

* Surah Al-Waqi’ah

* Surah Asy-Syams

* Surah Ad-Duha

* Surah Al-Kafirun

* Surah Quraisy

* Surah Al-Ikhlas

Surah yang paling disunahkan ketika salat dhuha yaitu:

* Rakaat pertama disunahkan membaca Surah Asy-Syams[5]

* Rakaat kedua disunahkan membaca Surah Ad-Duha

Untuk rakaat berikutnya:

* Setiap rakaat pertama disunahkan membaca Surah Al-Kafirun

* Setiap rakaat kedua disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas

Doa Sholat Dhuha

Pada dasarnya doa setelah sholat dhuha dapat menggunakan doa apapun.

Bahkan pernah tercatat nabi beristighfar seusai sholat dhuha dan dilanjutkan dengan doa lain.

Doa yang biasa dilakukan selepas sholat dhuha adalah:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Dalam tulisan latin, "Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".

Terjemahannya, "Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah."

"Jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".

Dalam Fatwa Mufti Markaz Al Fatawa – Asy Syabkah Al Islamiyah, Dr ‘Abdullah Al Faqih, Fatwa nomor 53488, 1 Sya’ban 1425, diterangkan: doa dhuha seperti ini (“Allahumma innadhuha dhuha-uka, wal bahaa baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka ...dst) tidak ditemukan dalam berbagai kitab yang menyandarkan doa ini sebagai hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Do'a seperti itu ditulis oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam I’anatuth Tholibiin, namun doa ini tidak dikatakan sebagai hadis.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved