Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelabuhan Makassar

Meski Ekspor Anjlok, Operasional di Pelabuhan Makassar Tetap Normal

Kegiatan impor atau barang masuk utamanya di Pelabuhan Makassar tidak mengalami penurunan meski pandemi Covid-19 tengah mewabah.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
Pelindo IV
Suasana Pelabuhan Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kegiatan impor atau barang masuk utamanya di Pelabuhan Makassar tidak mengalami penurunan meski pandemi Covid-19 tengah mewabah.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi, Kamis (23/4/2020) mengatakan pelabuhan adalah simpul utama yang menyambungkan dan mengintegrasikan berbagai moda khususnya pada sektor darat dan laut.

“Untuk itu pelabuhan senantiasa dituntut harus memiliki kinerja yang optimal dalam melaksanakan kegiatan jasa kepelabuhanan, utamanya kegiatan boWarawaar muat barang dan naik turun penumpang meskipun ditengah pandemi wabah Covid-19,” tuturnya.

Salah satu yang menjadi penolong adalah aktivitas konsumsi masyarakat justru meningkat, yaitu kebutuhan makan dan minum, obat-obatan dan lainnya.

Meski begitu, Prasetyadi tidak menampik bahwa barang keluar atau ekspor mengalami sedikit penurunan terutama untuk komoditas rumput laut, beras, dan jagung.

“Yang paling tertekan adalah ekspor ke China yaitu sekitar 60 persen hingga 70 persen, termasuk impor dari negara tersebut. Menyusul beberapa negara di Asia Timur seperti Jepang dan Korea,” katanya.

Saat ini kegiatan operasional di Pelabuhan Makassar masih tetap dilakukan 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.

Tetapi tetap menyesuaikan dengan protokol atau Standar Operasional Prosedur (SOP) di masa tanggap darurat pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami selalu bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Otoritas Pelabuhan (OP) dan Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang masuk. memang membutuhkan waktu yang agak lama, tapi demi kebaikan kita bersama,” jelasnya.

Pihaknya juga telah siap menghadapi dan mendukung penuh upaya pemerintah daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Saat ini tinggal 10 persen saja karyawan yang bekerja di dalam kantor dan hanya sampai jam 2 siang, sesuai edaran pemerintah daerah. Namun untuk operasional tetap full sesuai dengan jadwal, tetapi semua petugas dilengkapi dengan peralatan untuk mencegah Covid-19," ungkapnya.

Hingga saat ini kegiatan bongkar muat di dalam pelabuhan masih terus berjalan, meskipun di luar pelabuhan terlihat sepi.

Tetapi untuk pelayanan di loket, pihaknya tetap menerapkan physical distancing atau pembatasan fisik.

“Untuk di luar pelabuhan kami mengikuti aturan pemerintah daerah. Tetapi di dalam pelabuhan kami mengikuti aturan dari Kementerian Perhubungan," tambahnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved