Sarah Shahab
Mengenal Sarah Shahab Dokter Pasien Corona Dulunya Main Sinetron, FTV hingga Bintang Iklan
Artis Sarah Shahab pernah membintangi beberapa FTV, sinetron, dan sejumlah iklan kini jadi dokter pasien Corona.
Mengenal Sarah Shahab Dokter Pasien Corona Dulunya Main Sinetron, FTV hingga Bintang Iklan
TRIBUN-TIMUR.COM,- Artis Sarah Shahab pernah membintangi beberapa FTV, sinetron, dan sejumlah iklan.
Sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Putri Tidur pada 2001, Tersanjung pada 2004, dan Kepompong pada 2008.
Sarah juga menjadi bintang iklan untuk sederet produk, seperti Kecap ABC, Garuda Kid, Nyam Nyam, dan Daia.
Artis bernama lengkap Sarah Syahirah Shahab ini lahir di Palembang pada 3 Juli 1992.
Dikenal sebagai bintang sinetron dan iklan, ternyata Sarah Shahab kini berprofesi sebagai dokter.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI pada 2014.
Adik dari Zee Zee Shahab ini menjalani kepaniteraan klinik sebagai Dokter muda (Co-ass) di RS Moh Ridwan Meuraksa, Jakarta.
Tak lagi terlihat di layar kaca, Sarah Shahab sekarang memilih fokus pada profesinya sebagai dokter.
Bahkan, Sarah terjun langsung berada di garda terdepan membantu penanggulangan wabah virus corona atau Covid-19.
Sang kakak, Zee Zee Shahab, mengunggah foto Sarah Shahab yang sedang menggunakan baju hazmat atau biasa disebut Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap.
7 Langkah Membuat Masker Kain 3 Lapis Diyakini Tangkal Virus Termasuk Corona Covid-19 hingga 70%
Kini pemerintah mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah.
Langkah ini untuk menekan angka positif Corona yang terus mengalami kenaikan.
Adapun yang disarankan pemerintah yaitu amsker kain.
Hal ini juga telah diimbau langsung Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Prof Wiku Adisasmito.
Mereka menghimbau masyarakat mengenakan masker kain 3 lapis.
Pasalnya, masker kain 3 lapis ini dipercaya dapat menangkal 70 virus dan dapat menjadi alternatif selain masker bedah yang kini semakin sulit didapat.
Selain masker kain, terdapat jenis masker lainnya yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah digunakan untuk tenaga medis atau masyarakat yang sedang sakit, sedangkan masker N95 diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan tingkat infeksi tinggi.
Wiku mengatakan, di samping masker, yang juga dapat menjadi pelindung utama penularan Covid-19 adalah rutin mencuci tangan.
Droplet orang yang terinfeksi virus bukan tidak mungkin tertinggal pada benda mati, dan secara tidak sengaja tersentuh oleh orang sehat.
Jika tak mencuci tangan, droplet tersebut sangat mudah berpindah ke tangan, mulut, atau mata.
"Kita harus memiliki solidaritas untuk saling mengingatkan, pakai masker dan cuci tangan," kata Wiku.
Hal tersebut disampaikan Prof Wiku Adisasmito melalui konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (4/4/2020).
Meski tak menjelaskan rinci model masker kain 3 lapis itu, namun bentuk yang ditunjukkan seperti masker kain dengan filter yang belakangan banyak diproduksi.

Masker itu terdiri dari dua lapis kain dengan bagian tengah yang bisa diselipkan tisu sebagai filternya.
Tisu ini bisa diganti setiap saat. Wiku menyebutkan, berdasarkan penelitian, masker kain 3 lapis efektif menangkal virus.
"Sesuai hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus sebesar 70 persen," kata Wiku dilansir dari Kompas.com dari YouTube BNPB, Senin (6/4/2020).
Tak hanya itu, masker kain tiga lapis tersebut juga bisa dicuci dan dikenakan kembali oleh masyarakat.
"Masker ini dapat terbuat dari kain, minimal tiga lapis, yang dapat digunakan oleh masyarakat, dan apabila mulai basah bisa diganti," lanjutnya.
Sementara itu, lapisan-lapisan masker kain menjadi kunci pembuatan masker yang efektif.
Tak melulu membeli, masker kain tiga lapis juga bisa diproduksi sendiri dengan lapisan luar yang halus dan lapisan tengah yang tebal.
Dikutip dari Kompas.com, sebaiknya tidak menggunakan kain wol atau kain lain yang dapat menyebabkan alergi dan iritasi kulit.
Para peneliti dari University of Pittsburgh pada 2006, dengan pedoman CDC, menyebutkan bahan kaus katun bisa digunakan untuk membuat masker kain tanpa jahitan.
Sebuah studi tentang masker wajah buatan rumah yang dilakukan SmartAirFilters.com juga menemukan bahwa kaus katun adalah bahan terbaik yang bisa digunakan untuk membuat masker kain 3 lapis.
Sebab kedua kain ini punya kemampuan menangkap partikel yang baik. Meski demikian, pengguna tetap dapat bernapas dengan nyaman.
Para peneliti tersebut pun menyarankan untuk merebus kain selama sepuluh menit sebelum digunakan untuk mensterilkannya dari kemungkinan virus yang menempel di pasar atau toko kain.
Lalu bagaimana cara buat masker kain 3 lapis yang disebut-sebut ampuh cegah virus masuk ke hidung dan mulut?
Bahan cara Membuat Masker Kain 3 Lapis
Bahan:
- Kain, seperti katun, atau kain mikrofiber
- Pita elastis atau dua ikatan rambut
- Gunting
- Mesin jahit atau bisa juga dijahit manual dengan jarum jahit dan benan
Cara membuat:
1. Buat dua persegi panjang kain, ukuran 12x6 cm atau 11x5 cm.
2. Jahit lapisan-lapisannya menjadi satu, lalu jahit tepi bawah.
3. Lipat lebih dari satu sisi, mulailah menjahit kain sehingga karet elastis berada di dalam lipatan.
4. Tarik kencang bagian karet elastis dan jahit sisa lipatan. Ulangi di sisi lain.
6. Pastikan untuk melakukan backstitch (menjahit beberapa kali) di awal dan akhir jahitan, agar karet elastis yang menarik di titik-titik tersebut tidak mudah lepas.
7. Anda bisa membuat lubang di bagian belakang masker kain untuk memasukkan filter berupa tissue agar lebih efektif menangkal virus.
Itu dia cara buat masker kain 3 lapis yang disebut-sebut ampuh cegah virus masuk ke hidung dan mulut.
Jangan lupa juga untuk mencuci masker setelah digunakan agar terhindar dari virus dan menjaga tetap higenis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Sarah Shahab, Bintang Sinetron yang Jadi Dokter Pasien Corona"