Inilah Sosok Wanita yang Disebut Calon Pengganti Kim Jong Un yang Dikabarkan Kritis setelah Operasi
Nama Kim Yo Jong disebut-sebut bakal menjadi pengganti terkuat Kim Jong Un. Kabar tersebut berhembut, usai Pemimpin Korea Utara tersebut dinyatakan s
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Nama Kim Yo Jong disebut-sebut bakal menjadi Pemimpin Korea Utara yang baru.
Kabar tersebut berhembus setelah Kim Jong Un dinyatakan sedang sakit. Kondisinya kritis setelah menjalani operasi.
Namun, spekulasi merebak bahwa adik perempuannya calon pengganti terkuat apabila kondisi Kim memburuk.
Dilansir dari Daily Mail melalui Serambitribunnews.com, Selasa (21/4/2020), Kim Yo Jong sebagai adik perempuan Kim Jong Un ada di antrean politisi senior untuk mengambil alih kendali.
Kim Yo Jong ditunjuk sebagai anggota pengganti politbiro pada pertemuan 11 April, di mana Kim terakhir terlihat di depan umum.
Wanita 31 tahun ini juga telah mewakili pemerintah Korea Utara dalam berurusan dengan Korea Selatan.
Cheong Seong-chang seorang analis di Institut Sejong Korea Selatan mengatakan, Kim Yo Jong sudah membawa pengaruh signifikan dalam pemerintahan Korea Utara.
Akan tetapi, ada spekulasi juga bahwa pemimpin dari partai papan atas yang akan menjadi pengganti Kim Jong Un jika terjadi hal buruk.
NK News melaporkan, mengingat 2 dari 3 anggota Komite Tetap Politbiro lebih tua, anggota ketiganya yaitu Ketua Departemen Organisasi dan Bimbingan Choe Ryong Hae, dipandang sebagai kandidat yang potensial.
Kim Jong Un saat ini dilaporkan menjalani perawatan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County, setelah menjalani operasi jantung.
Setelah dinyatakan Kim Jong Un kritis, kondisinya disebut mulai membaik dengan sebagian dokter yang merawatnya pulang ke Pyongyang pada 19 April.
Hanya sebagian kecil tim medis yang masih ditempatkan di Hyangsan untuk memantau perkembangan kesehatan pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu.
"Perokok berat, obesitas, dan kelelahan menjadi faktor mengapa Kim langsung menjalani operasi jantung," ulas Daily NK yang mengutip sumber.
Profesor Yang Moo-jin di Universitas Studi Korea Utara mengatakan, negara tersebut akan ditutup jika sesuatu yang buruk terjadi pada Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un.
Yang Moo-jin mengaku skeptis orang-orang di sekitar Kim Jong Un berani berbicara tentang kondisi kesehatan Sang Pemimpin Tertinggi.
"Sangat tidak mungkin bahwa tenaga medis atau orang lain di sekitar Kim Jong Un akan berani berbicara tentang kondisi kesehatannya dalam keadaan apa pun," kata Yang dikutip dari South China Morning Post Selasa (21/4/2020).
"Jika sesuatu yang sangat buruk terjadi pada Kim, Korea Utara akan menutup perbatasannya dan para diplomat serta jurnalis asing di Pyongyang akan diawasi dengan ketat."
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un agar lekas sembuh pada Selasa (21/4/2020).
Namun, Trump enggan berkomentar terkait kondisi kesehatan yang dialami oleh Kim Jong Un setelah pemimpin otoriter itu dikabarkan kritis.
"Saya harap dia segera sembuh," ungkap Trump kepada reporter Gedung Putih seraya membahas hubungan baik yang selama ini dia jalin dengan pemimpin Korea Utara itu.
"Saya hanya berharap dia baik-baik saja," imbuh Trump dengan menekankan dia mungkin akan mencari tahu langsung kondisi Kim.
Dilansir dari media Perancis AFP, Trump juga menambahkan, "Jika dia dalam kondisi seperti yang dilaporkan, (dia) berada dalam kondisi yang sangat serius."
Namun, Trump menolak dirinya dikatakan mengetahui informasi kesehatan Kim secara langsung.
Dia mengatakan hanya tahu melalui laporan berita.
"Saya pun tidak mengerti apakah berita itu benar," ungkap Trump.
Sebelumnya, pada 15 April Korea Utara merayakan ulang tahun sang pendiri sekaligus kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung.
Namun, Kim Jong Un tidak tampak di sana.
Diketahui dari Daily NK, sebuah media pembelot Korea Utara, Kim Jong Un sedang menjalani operasi kardiovaskular.
Pemimpin otoriter itu dikabarkan tengah menjalani pemulihan di sebuah vila di kawasan Hayngsan County.
Operasinya sendiri telah berlangsung pada 12 April lalu.
Daily NK mengulas kondisi Kim Jong Un yang perokok berat, memiliki obesitas dan kelelahan menjadi faktor kenapa Kim menjalani operasi jantung.
Bahkan, sebuah laporan sumber dari Amerika Serikat (AS) menyatakan kalau Kim Jong Un berada dalam kondisi kritis pasca operasi.
Sementara dilansir dari AFP pada Selasa (21/4/2020), juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan memberi tanggapan bahwa mereka tidak bisa mengonfirmasi atau pun membantah kabar tersebut.
"Kami tidak punya apa pun untuk dikomentari, dan sejauh ini, belum ada pergerakan baru yang terdeteksi," ungkap juru bicara pemerintah Korea Selatan.
Trump dan Kim diketahui telah berjumpa dalam dua konferensi tingkat tinggi.
Bermula pada Juni 2018 di Singapura, yang juga merupakan perjumpaan pertama keduanya.
Konferensi tingkat tinggi kala itu berfokus pada keamanan dan isu denuklirisasi.
Namun, perbincangan antara kedua pemimpin itu gagal di Hanoi, Vietnam pada 2019.
Profil
Dilansir dari wikipedia, Kim Yo Jong adalah adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Ia juga merupakan putri bungsu dari mantan pemimpin Kim Jong-il dan cucu dari pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.
Dia adalah anggota pengganti Politbiro (Biro Politik) dan wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Pekerja Korea (WPK).
Masa muda
Kim Yo-jong terlahir sebagai putri Kim Jong-il dan istrinya Ko Yong-hui pada tanggal 26 September 1988.
Ia dan saudaranya, Kim Jong-un, dikatakan memiliki hubungan dekat, untuk berbagi tahun-tahun terisolasi saat belajar bersama di Swiss dari tahun 1996 hingga 2000, dan di Korea Utara, "di mana isolasi sosial dan emosional tampaknya telah menjadi kekuatan yang menentukan dalam kehidupan awal mereka" mungkin karena ayah mereka Kim Jong-Il ingin membawa mereka menjauh dari pengaruh ayahnya Kim Il-sung.
Ia mungkin telah belajar di Universitas Militer Kim Il-sung setelah kembali.
Ia juga belajar ilmu komputer di Universitas Kim Il-sung di mana ia dikatakan telah belajar dengan Kim Eun-gyong, putri korban penculikan Jepang Megumi Yokota.
Karier
Dia pertama kali terlihat pada sesi foto untuk para peserta di Konferensi ke - 3 WPK [ ko ] pada September 2010, ketika dia berdiri di samping sekretaris pribadi ayahnya dan nyonya rumah Kim Ok.
Kim Yo-jong diberi banyak publisitas selama layanan pemakaman untuk Kim Jong-il pada Desember 2011, ketika dia muncul beberapa kali bersama saudaranya Kim Jong-un atau memimpin prosesi pemakaman pejabat pusat, meskipun bahkan tidak menjadi anggota komite pemakaman, dan dia tidak pernah disebutkan namanya.
Dia kemudian dilaporkan diberi posisi di bawah Komisi Pertahanan Nasional pada awal 2012 sebagai manajer tur untuk Kim Jong-un, tetapi belum muncul dalam laporan berita kecuali untuk November 2012, ketika Televisi Pusat Korea menunjukkan dia menemani Kim Jong-un di medan berkuda militer.
Ia secara resmi disebut untuk pertama kalinya pada 9 Maret 2014, saat ia menemani saudaranya dalam pemungutan suara untuk Majelis Rakyat Tertinggi . Kim Yo-jong diidentifikasi sebagai "pejabat senior" Komite Sentral WPK.
Pada Oktober 2014, ia dilaporkan kemungkinan mengambil alih tugas negara untuk saudara lelakinya yang sedang sakit sementara ia menjalani perawatan medis.
Pada November 2014, dia dilaporkan sebagai Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai (PAD).
Pada Juli 2015, laporan melihatnya memainkan peran pemimpin de facto departemen, dengan direktur nominal Kim Ki-nam dalam peran pendukung.
Ia juga memegang jabatan wakil menteri, tetapi portofolionya tidak diketahui.
Ia secara teratur menemani Kim Jong-un dalam perjalanan "bimbingan lapangan".
Dia telah dikatakan sebagai kekuatan pendorong di belakang pengembangan kultus kepribadian kakaknya, meniru model kakek mereka, Kim Il-sung .
Kim terpilih menjadi anggota Majelis Rakyat Tertinggi selama pemilihan parlemen Korea Utara 2019 , mewakili Killimgil.
Pada bulan April di tahun yang sama, ia dikeluarkan sebentar dari politbiro partai, sebelum dipulihkan pada bulan April 2020.
Pada tanggal 21 April 2020, rumor tentang kematian Kim Jong Un telah mendorong Kim Yo-Jong menjadi fokus saat kemungkinan pengganti kepemimpinan pemerintah di Korea Utara.
Kehidupan pribadi
Pada Januari 2015, ia dikabarkan menikahi Choe Song, putra kedua pejabat pemerintah Choe Ryong-hae.
Namun, sumber-sumber pemerintah Korea Selatan sejak itu membantah keakuratan laporan-laporan ini.
Kim Yo-jong menantikan seorang anak di bulan Mei 2015.
Sang ayah, yang tidak teridentifikasi, dianggap sebagai sesama alumni dari universitas Kim Il-sung dan bisa juga seorang pejabat di Ruang 39 dari Partai Pekerja Korea (WPK) atau bekerja di unit militer yang bertanggung jawab untuk menjaga pemimpin negara.
Data Diri:
Nama: Kim Yo-jong
Lahir: 26 September 1988
Tempat Lahir: Pyongyang , Korea Utara
Kebangsaan: Korea Utara
Orangtua: Kim Jong Il
Ko Yong-hui
Alma mater: Universitas Militer Kim Il-sung
Pasangan: Choe Song (m. 2014)
Partai: Partai Buruh Korea
Orang Tua: Kim Jong-il, Ko Young-hee
Pendidikan: Universitas Militer Kim Il Sung, Universitas Kim Il-sung
Saudara kandung: Kim Jong-un, Kim Jong-chul, Kim Jong-nam, Kim Sol-song
(*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jika Kondisi Kim Jong Un Memburuk, Adik Perempuannya Disebut Calon Pengganti Terkuat Pemimpin Korut