Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jogging Track Desa Lapaukke Rusak

Proyek Jogging Track di Desa Lapaukke Wajo Rusak Sebelum Rampung, Dikorupsi?

Salah satu penggiat anti korupsi di Kabupaten Wajo, Syamsu Alam pun sangat menyanyangkan praktik dugaan korupsi itu.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Syamsul Bahri
Hardiansyah Abdi/Tribun wajo
Proyek jogging track di Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo yang dinilai bermasalah. 

TRIBUN-WAJO.COM, PAMMANA - Proyek pemerintah desa di Kabupaten Wajo kembali disorot warga.

Salah satunya adalah proyek pembangunan jogging track di Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.

Salah satu penggiat anti korupsi di Kabupaten Wajo, Syamsu Alam pun sangat menyanyangkan praktik dugaan korupsi itu.

"Sangat disayangkan sampai sejauh ini proyek tersebut belum dapat dirasakan manfaatnya sudah mengalami kerusakan, perencanaan pembangunannya pun tidak melibatkan masyarakat," katanya, Selasa (21/4/2020).

Proyek senilai Rp 130.008.000 yang menggunakan Dana Desa tahun 2018, dengan volume 120 x 75 sampai saat ini pemanfaatannya belum dirasakan.

Pada 2020, pemerintah Desa Lapaukke disinyalir kembali menggelontorkan Dana Desa sebagai upaya langkah cuci tangan atas kerusakan yang terjadi, sebab sejauh kerusakan yang terjadi banyak menuai sorotan.

"Kami mengendus adanya dugaan kepala desa mencari keuntungan pribadi, sehingga proyek tersebut kualitasnya jauh dari apa yang diharapkan," katanya.

Proyek jogging track di Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo yang dinilai bermasalah.
Proyek jogging track di Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo yang dinilai bermasalah. (Hardiansyah Abdi/Tribun wajo)

Bahkan, Syamsu Alam sangat menyanyangkan hal itu, terlebih Kepala Desa Lapaukke, Muhammad Nasir juga adalah Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Wajo.

"Ini bukan contoh yang tidak baik, seharusnya sebagai Ketua Apdesi, Muhammad Nasir memberikan contoh yang baik kepada anggotanya. Saya yakin ini akan menjadi temuan jika penegak hukum serius masuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan pembangunan jogging track," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Lapaukke, Muhammad Nasir berdalih belum rampungnya pembangunan jogging track disebabkan kondisi lapangan masih dalam keadaaan basah akibat sering diguyur hujan.

"Tidak rusak, cuma mau dulu dibenahi jalan masuknya karena habis dipakai stockfile yang dilalui alat berat pada pekerjaan beton baru baru ini, dan kalau sudah kering akan kami kerjakan sampai rampung," katanya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved