Niat Salat Tarawih dan Witir
Bacaan Niat Salat Tarawih dan Witir Sendiri di Rumah Selama Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Jadwal puasa 1 Ramadhan 2020/1441 H antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama berpeluang sama 24 April 2020.
Salat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid, musala, ataupun di rumah, dan dapat pula dikerjakan sendiri-sendiri.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
“Dari Aisyah Ummul Mukminin r.a. (diriwayatkan), bahwasanya Rasulullah saw pada suatu malam shalat di masjid.
Lalu salatlah bersama salatnya (berjamaah) sejumlah orang. Kemudian orang satu kabilah (dalam jumlah besar) juga ikut shalat, sehingga jumlah jamaah semakin banyak.
Pada malam ketiga atau keempat, para jamaah telah berkumpul, namun Rasulullah SAW tidak keluar ke masjid menemui mereka.
Ketika pagi tiba beliau berkata: “Aku sungguh telah melihat apa yang kalian lakukan (salat tarawih berjamaah). Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, kecuali sesungguhnya aku takut, (kalian menganggap) salat itu diwajibkan atas kalian.”
Komentar Aisyiah: Hal itu terjadi di bulan Ramadhan.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
• Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1441 H Tepat 24 April, PBNU Tunggu Rukyatul Hilal 23 April 2020
• Larangan Mudik, Bagaimana dengan Kendaraan Pengangkut Logistik? Simak Penjelasan Luhut Binsar
Apabila dikerjakan secara berjamaah, maka harus diatur dengan baik dan teratur, sehingga menimbulkan rasa khusyuk dan tenang serta khidmat.
Shaf laki-laki dewasa di bagian depan, anak-anak di belakangnya, kemudian wanita di shaf paling belakang.
Salat tarawih dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
“Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) ketika ia ditanya mengenai salat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat.
Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Salat tarawih dapat juga dikerjakan dengan cara 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat witir.
“Dari Zaid bin Khalid al-Juhany (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Benar-benar aku akan mengamati salat Rasulullah SAW pada malam ini, beliau shalat dua rakaat khafifatain, lalu beliau salat dua rakaat panjangpanjang keduanya.