Gowa Usul PSBB
Bupati Gowa Akan Usulkan PSBB, Ketua DPRD: Jangan Ada Dobol-dobol
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Gowa, Rafiuddin Raping mendukung langkah Pemkab Gowa.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNGOWA.COM, SUNGGUMINASA - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan telah merampungkan proposal usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Orang nomor satu Pemkab Gowa itu berencana mengajukan proposal PSBB itu kepada Gubernur Sulsel, Senin (20/4/2020).
"Insya Allah, Senin, Gowa ajukan ke pemprov. Kajiannya rampung secara keseluruhan Jumat malam," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (19/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Gowa, Rafiuddin Raping mendukung langkah Pemkab Gowa.
Raping ikut melakukan rapat bersama Bupati Gowa serta unsur forkopimda Gowa lainnya pada Jumat (17/4/2020) malam lalu.
Rapat ketika itu membahas rencana pengusulan PSBB di Kabupaten Gowa.
"Pada dasarnyakami sangat mendukung usulan PSBB di Gowa, tapi harus disertai persiapan matang," kata Raping saat dihubungi Tribun, Minggu (19/4/2020).
Legislator Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai penerapan PSBB akan efektif memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Namun, Raping meminta Pemkab Gowa betul-betul memastikan kebutuhan pangan bagi masyarakat terdampak jika PSBB nantinya diterapkan.
"Saya tekankan harus didata masyarakat yang terdampak, jangan sampai kebutuhan logistik mereka tidak terpenuhi, mereka bisa kelaparan," ujarnya.
Raping juga meminta penyaluran sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 betul-betul didata dengan baik.
"Penyaluran sembako dideteksi dengan baik, dan jangan ada dobol-dobol," sambungnya.
Raping melanjutkan kestabilan bahan-bahan pokok juga harus dipastikan oleh pemerintah.
Menurutnya, Pemkab Gowa harus mengawasi harga-harga pangan agar tidak melonjak selama PSBB.
"Saya juga menekankan pemerintah harus menjamin kestabilan dan stok bahan pangan di pasaran. Pemerintah harus jamin kestabilan barang," tandas Raping.
Hingga Sabtu (18/4/2020) malam, jumlah pasien positif Corona Gowa berjumlah 23 kasus.
Kemudian 128 Pasien dalam pengawasan (PDP) serta 298 orang dalam pemantauan (ODP).