Mengenal Tumor Tiroid, Penyakit yang Diderita Artis Thalita Latief hingga Rachel Amanda
Artis Rachel Amanda dan Thalita Latief sempat mengidap penyakit tumor tiroid. Penyakit ini masuk dalam daftar penyakit yang banyak diderita masyarakat
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM - Artis peran Rachel Amanda sempat mengalami tumor ganas atau kanker pada kelenjar tiroidnya pada 2014 silam.
Penyakit ini kemudian juga diderita presenter Talitha Latief.
Meski terlihat seperti sehat-sehat saja, setelah diperiksa ternyata ada benjolan yang terletak di kelenjar tiroidnya.
Rachel Amanda saat itu masih berusi 19 tahun mengaku sering menerikan paparan asap rokok yang membuatnya mengidap penyakit tersebut.
Melihat hal ini, yuk kenali apa itu Tumor Kelenjar Tiroid
Kanker tiroid merupakan salah satu jenis kanker yang tidak banyak disadari masyarakat, padahal, kanker ini termasuk 10 besar penyakit yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.
Tumor tiroid merupakan keadaan dimana adanya benjolan yang dapat berkembang di area kelenjar tiroid.
Benjolan ini bisa terasa keras dan padat, atau bisa juga lembek dan berisi cairan.
Munculnya benjolan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, satu di antaranya adalah kekurangan yodium.
Diketahui lebih dari 90% dari semua tumor tiroid bersifat jinak.
Berikut Tribunnews.com rangkum mengenai beberapa penyebab, gejala, cara pengobatan hingga pencegahan tumor tiroid, dikutip dari laman Healthline, Sabtu (7/3/2020).
Penyebab
1. Kekurangan yodium
2. Faktor keturunan
Kedua adalah faktor keturunan, yakni jika seseorang memiliki orang tua atau anggota keluarga yang menderita tumor tiroid.
3. Usia
Orang yang berusia kurang dari 30 tahun atau lebih dari 60 tahun berisiko menderita tumor tiroid.
4. Jenis kelamin
Wanita lebih berisiko mengalami tumor tiroid daripada pria.
Risiko pada kedua jenis kelamin akan meningkat seiring bertambahnya usia.
5. Paparan radiasi di kepala dan leher
6. Sebagian besar tumor tiroid juga disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jaringan normal.
Hal tersebut dapat menyebabkan pembengkakan di leher, kesulitan bernapas, kesulitan menelan, nyeri, dan bahkan gondok.
Gejala
Tumor tiroid jarang menimbulkan gejala jika benjolan masih berukuran kecil.
Namun, ketika benjolan tersebut sudah semakin membesar, gejalanya baru akan kelihatan.
Umumnya penderita akan merasakan gejala seperti berikut:
1. Kelenjar tiroid yang membesar, yang dikenal sebagai gondok
2. Rasa sakit dan pembengkakan di pangkal leher
3. Kesulitan menelan
4. Kesulitan bernafas
5. Suara serak
Cara pengobatan
Cara pengobatan tergantung pada ukuran benjolan dan jenis tumor yang pasien derita.
Jika tumornya tidak bersifat kanker dan tidak menyebabkan masalah, maka pihak dokter kemungkinan akan memutuskan untuk memonitor perkembangan tumor tiroid dengan melakukan cek up dan ultrasound secara teratur.
Namun jika benjolan tersebut memproduksi hormon tiroid yang berlebihan, kemungkinan dokter akan menyarankan pasien untuk menggunakan yodium radioaktif atau pembedahan untuk menghilangkan benjolan.
Sebagai alternatif untuk yodium radioaktif atau pembedahan, pihak dokter mungkin bisa mengobatinya dengan memberi Anda obat penghambat tiroid.
Tidak ada cara untuk mencegah perkembangan tumor tiroid.
Jika Anda didiagnosis menderita tumor tiroid, kebanyakan dokter akan mengambil langkah untuk menghilangkan, menghancurkannya atau bahkan hanya memantaunya secara berkelanjutan jika itu tidak bersifat kanker.
Sebagian besar benjolan non-kanker tidak berbahaya, dan banyak orang tidak membutuhkan perawatan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tumor Tiroid: Kenali Penyebab, Gejala, Cara Pengobatan hingga Pencegahannya