Tahanan Bunuh Diri
Bunuh Diri di Ruang Tahanan Polres Mamasa, Begini Respon Keluarga Pelaku
Tangis pilu keluarga menyambut jenazah DA saat ambulans milik Puskesmas Mamasa tiba di rumah orangtuanya di Kecamatan Tawalian.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAMASA.COM, TAWALIAN - Tangis pilu keluarga menyambut jenazah DA saat ambulans milik Puskesmas Mamasa tiba di rumah orangtuanya di Kecamatan Tawalian, Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (16/4/2020).
DA merupakan tahanan yang ditemukan tewas gantung diri. Sebelumnya, DA dijerat hukum bersama sepupunya DM dan pamannya MK (ayah korban) atas perbuatannya mencabuli anak di bawah umur yang tak lain adalah keluarganya sendiri.
Atas kasus itu, ketiganya ditahan di Polres Mamasa sejak kurang lebih 3 bulan lalu, hingga akhirnya memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
DA ditemukan tewas di dalam sebuah ruangan olahraga di dalam sel tahanan Polres Mamasa pada Kamis (16/4/2020) sekira pukul 01.40 dini hari.
Sesuai keterangan Polisi, DA pertama kali ditemukan oleh sepupunya yakni DM.
Berdasarkan hasil visum luar oleh dokter polisi dan salah saru dokter dari Puskesmas Mamasa, DA dinyatakan murni bunuh diri.
Saat ditemukan, seutas tali belt masih mengikat di leher pelaku yang diikatkan di trali besi ruang olahraga.
Hal tersebut berdasarkan keterangan Kepala Polres Mamasa, AKBP Indra Widiatmoko kepada wartawan siang tadi di rumah jabatannya.
Ia menerangkan, berdasarkan hasil visum, ditemukan tali mengikat di leher, lidah dalam kedaan menjulur dan liur membasahi bajunya serta terdapat sperma di kemaluan pelaku.
Setelah melakukan pemeriksaan, pihak polisi memanggil keluarga pelaku dan dilakukan mediasi bersama tokoh masyarakat.
"Jadi pihak keluarga dengan ikhlas menerima bahwa yang bersangkutan murni bunuh diri," tuturnya.
Menurut dia, dugaan penyebab DA gantung diri karena diduga depresi menahan rasa malu atas aib yang ia lakukan.
Merespon itu, pihak keluarga diwakili tokoh masyarakat, Daniel Mewa mengatakan, keluarga korban sekaligus pelaku dengan iklas menerima kejadian itu.
Ia mengaku sesaat setelah kejadian, pihaknya langsung memeriksa fisik pelaku bunuh diri.
Menurutnya, tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan yang terdapat pada tubuh pelaku, selain bekas tali yang ada di leher.