Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Zoom

Zoom Kini Tak Aman, Siswa Diperlihatkan Gambar Cabul dan 500 Ribu Akun Dicuri Saat Pandemi Covid-19

Aplikasi Zoom yang populer saat pandemi Virus Corona atau Covid-19 kini tak aman, siswa diperlihatkan gambar cabul hingga 500 ribu akun dicuri.

Editor: Edi Sumardi
THINKSTOCKS VIA KOMPAS.COM
Ilustrasi Zoom. Aplikasi Zoom yang populer saat pandemi Virus Corona atau Covid-19 kini tak aman, siswa diperlihatkan gambar cabul hingga 500 ribu akun dicuri. 

Adanya masalah keamanan ini juga diakui oleh pihak Zoom sendiri.

Bahkan CEO Zoom, Eric S Yuan menuturkan bahwa perusahaannya kini telah membekukan pembaruan fitur di Zoom, dan lebih berfokus kepada masalah keamanan dan privasi.

"Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dan proaktif," tutur Yuan.

Dirangkum KompasTekno dari GadgetsNow, Selasa (14/4/2020), aplikasi Zoom diketahui tidak melakukan enkripsi untuk panggilan video yang dilakukan pengguna.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara Zoom.

Menurutnya, sistem keamanan Zoom hanya mengandalkan protokol Transport Layer Security (TLS).

"Saat ini, tidak memungkinkan untuk menghadirkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video Zoom. Zoom menggunakan kombinasi TCP dan UDP sebagai pengamanan. TCP dibuat berdasarkan protokol TLS," ungkap juru bicara Zoom.

TLS merupakan protokol keamanan website dengan komunikasi berupa HTTPS.

Protokol ini berbeda dengan sistem keamanan enkripsi end-to-end yang membuat komunikasi tidak dapat diintip oleh peretas.

500 Ribuan Akun Zoom Curian Dijual di Pasar Gelap Internet

Zoom juga tersandung masalah lain.

Kali ini, lebih dari 500 ribuan akun Zoom dilaporkan bocor dan dijual di pasar gelap dunia maya, atau biasa disebut dengan dark web.

Hal ini diketahui berdasarkan temuan terbaru dari firma keamanan siber Cyble.

Dalam laporannya, Cyble mengatakan bahwa ratusan ribu akun Zoom hasil curian ini dijual di forum peretas di dark web dengan harga sekitar 0,0020 dolar AS (Rp 31) untuk masing-masing akun.

Bahkan, ada yang menawarkan sebagian akun tersebut secara cuma-cuma demi mendulang popularitas di forum tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved