RILIS
Percepat Distribusi Pangan, Kementan MoU dengan e-Commerce dan STA Cigombong
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak cukup besar terhadap ekonomi. Utamanya sektor pertanian seperti komoditas hortikultura.
"Dengan intervensi Kementan, ada akselerasi pola distribusi di lapangan. Sangat membantu sekali bagi petani, pedagang, maupun konsumen," kata Sandi.
Dalam sehari, lanjut Sandi, pihaknya menampung sekitar 15 ton komoditas sayuran dari petani Cianjur. Dan mayoritas dikirim ke Ibu Kota .
"90 persen (kami kirim) ke Jakarta. Sepuluh persennya untuk lokal Cianjur," tambah alumnus IPB University tersebut.
Sandi tak menampik bahwa di situasi pandemi seperti sekarang, terjadi penurunan dari sisi penjualan langsung atau ke end user. Namun tidak demikian halnya dengan retail atau pasar modern/swalayan.
"Justru naik tiga kali lipat ya. Ini tantangan sekaligus peluang," tambah dia.
Maka dari itu kehadiran Kementan untuk melakukan intervensi lapangan, dalam hal ini membantu cost distribusi dan penyimpanan sangat membantu petani. Pun dengan startup seperti Kedai Sayur yang notabene bisa memudahkan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, tanpa harus keluar rumah.
"Artinya social distancing tetap jalan. Cukup belanja menggunakan aplikasi," beber pria yang baru saja dinobatkan sebagai Kick Andy Heroes tersebut.
Sandi menambahkan bahwa pihaknya mulai bekerjasama dengan Kedai Sayur sejak April 2020. Saat ini, kata dia, pihaknya mensuplai sekitar 10 persen kebutuhan Kedai Sayur.
"Bentuknya sudah di pack gitu ya. Kami kirim setiap hari 2000 sampai 3000 pack. Ada yang satu kilogram, ada yang stengah kilogram," jelas Sandi.
Sementara CEO Kedai Sayur, Adrian berharap MoU yang ditandatanganinya dengan Kementan, bisa memberikan kemudahan bagi para petani. Pihaknya siap menjembatani sekaligus membantu petani mendistribusikan hasil panen mereka.
"Bantuan dari Kementan ini amat dibutuhkan untuk mengakselerasi percepatan di lapangan. Terima kasih kepada Kementan," pungkasnya. (*)