Nasib Stafsus Presiden Andi Taufan Kini Ada di Tangan Jokowi, Istana: Sudah Diberi Teguran Keras
Nasib Stafsus Presiden Andi Taufan Kini Ada di Tangan Jokowi, Istana: Sudah Diberi Teguran Keras
Biodata Andi Taufan
Dikutip dari wikipedia, Andi Taufan Garuda Putra adalah seorang sarjana Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung.
Ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar Master of Public Adminstration dari Harvard University pada 2016.
Lulus dari SD Al-Azhar Kelapa Gading, Jakarta, Andi Taufan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemudian pada tahun 2004 ia tamat dari SMA Negeri 5 Bandung, Jawa Barat.
Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama dua tahun.
Namun, ia melihat banyak masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan akses finansial.
Pada tahun 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Amartha.
Perkenalannya dengan lembaga keuangan mikro dimulai pada tahun 2009, saat ia memberi pinjaman untuk usaha mikro di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Ia mendirikan Amartha untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa yang selalu terlibat hutang dengan rentenir.
Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuat lembaga keuangan dengan sistem yang mudah menggunakan pola pembiayaan kelompok.
Selesai melanjutkan masa studinya di Harvard University, ia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi.
Pada tahun 2010, Taufan datang ke desa yang sama. Ia melakukan sosialisasi mengenai keuangan mikro untuk memberikan akses keuangan bagi para ibu rumah tangga untuk memulai wirausaha.
Taufan mendirikan Amartha dari modal 10 juta rupiah. Ia menerapkan pembiayaan berbasis kelompok atau Model Grameen, satu kelompok terdiri dari 15 hingga 25 ribu.
Taufan menilai sistem tersebut baik untuk monitoring pembayaran dan meminimalisasi risiko gagal bayar.
Taufan mentransformasi Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending, tujuannya untuk memberdayakan bisnis di sektor ekonomi informal.
Menurut Taufan, pembiayaan akan terversifikasi mulai dari perbankan, institusi, dan investor individual.