Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona di Indonesia

Kabar Sedih, Sudah 15 Anggota TNI Meninggal Dunia Karena Corona, Panglima: 55 Anggota TNI Positif

Tak banyak yang tahu Sudah 15 Anggota TNI Meninggal Dunia Karena Corona, Panglima TNI: 55 Anggota TNI Positif

Editor: Waode Nurmin
Kompas.com
Panglima TNI Hadi Tjahjanto 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tak banyak yang tahu saat ini ternyata sudah ada 55 anggota TNI yang positif Virus Corona.

Ini disampaikan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam rapat kerja dengan Komisi I melalui konferensi video, hari ini.

"Dari data yang ada di Mabes TNI sendiri, ada 1.187 kasus terkait Covid-19. Yang positif ada 55 orang  hingga Rabu (15/4)." kata Hadi 

 Sementara, jumlah yang dinyatakan sembuh sebanyak 54 orang serta 15 lainnya meninggal dunia. Artinya, total terdapat 124 orang yang kasusnya sudah terkonfirmasi.

Saat Diumumkan 2 Pengunjung Warkop Positif Covid-19, Pengunjung Lain Langsung Kabur Kocar Kacir

Terbongkar, Tiket Asimilasi Napi yang Mau Bebas Dihargai Rp 5 Juta, Menteri Yasonna Laoly Sudah Tahu

Adapun, sebanyak 1.063 sisanya terdiri dari 190 pasien dalam perawatan (PDP) dan 873 orang dalam pemantauan (ODP).

"Dan yang penting, ini setiap hari kami update terkait dengan perkembangan yang terinfeksi Covid-19 tersebut," lanjut Hadi.

Panglima TNI sekaligus memastikan, rapid test terhadap personel TNI dan PNS TNI akan terus dilaksanakan.

Sebab, belum seluruhnya mengikuti rapid test.

Dalam pelaksanaannya, TNI akan memprioritaskan rapid test kepada personel yang akan bertugas membantu penanganan wabah virus corona di Indonesia.

"Kami akan memprioritaskan pasukan-pasukan yang akan melaksanakan tugas, termasuk di antara itu tugas perbantuan penanganan Covid-19," pungkas Hadi.

Ahli Prediksi Akan Terjadi 'Gelombang Kedua' Virus Corona di Indonesia, Serang hingga 90% Penduduk

Epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa Indonesia harus bersiap menyambut kedatangan gelombang kedua virus corona.

Menurut Dicky, pandemi Covid-19 berpotensi memiliki beberapa gelombang serangan wabah, termasuk di Indonesia.

Dicky mengatakan, gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan, setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut terjadi lonjakan kasus lagi.

Adapun puncak kasus, kata Dicky, biasanya dihitung dengan attack rate di angka 3-10 persen penduduk merujuk data di Wuhan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved