Tips Sehat
5 Cara Sederhana Meningkatkan Imun Menurut Profesor Imunologi dari University of Manchester
5 Cara Sederhana Meningkatkan Imun Menurut Profesor Imunologi dari University of Manchester
TRIBUN-TIMUR.COM - Saat ini, kekhawatiran terkait infeksi virus corona masih terus terjadi.
Salah satu cara untuk mencegah terinfeksi virus corona adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.
Mengutip The Guardian, menurut Profesor Imunologi di University of Manchester, Sheena Cruickshank, untuk mengetahui bagaimana merawat sistem imun, seseorang harus memahami kekuatannya terlebih dahulu.
• Sudah Diteken Jokowi! Rincian Kenaikan Gaji PNS, TNI/Polri, Sri Mulyani Jamin THR & Gaji 13 Dibayar
• Terakhir Hari Ini Buruan Daftar Lowongan Kerja Relawan Penanganan Covid-19 BIN, Lolos Bisa Jadi PNS
Sistem imun
"Ketika Anda bersentuhan dengan kuman yang belum pernah dikenali tubuh sebelumnya, Anda memiliki berbagai penghalang untuk mencoba menghentikannya masuk ke tubuh anda," kata Sheena.
Adapun contoh-contoh penghalang tersebut adalah kulit, ingus, dan mikrobiome.
Sementara, di bawahnya, tubuh kita dipenuhi oleh sel-sel epitel yang sangat sulit untuk dilalui.
Mereka memproduksi antimikroba termasuk yang paling relevan dengan virus corona, yaitu senyawa antivirus yang cukup berlawanan. Jika patogen melewati pertahanan ini, ia harus melawan sel darah putih atau sel kekebalan tubuh.
Sel-sel tersebut akan menghadapi virus tanpa disadari.
Sistem ini juga merupakan dasar dari vaksinasi. Namun demikian, menurut Sheena, sistem imun memiliki titik buta.
Artinya, respons imun tidak dapat mengenali virus atau kuman tertentu.
Akan tetapi, Sheena menyebut bahwa gaya hidup yang sehat akan memastikan pertahanan tubuh dapat melawan virus-virus asing ini.
Selain itu, berikut adalah sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun ini:
Cara meningkatkan imun tubuh
1. Mengonsumsi makanan tinggi serat
"Kita hidup dalam hubungan simbiotik dengan bakteri usus kita," kata Presiden British Society for Immunologi dan Profesor di University of College, London, Arne Akbar.