Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Viral di WhatsApp dan Facebook Meme Polisi India ke Makassar Tertibkan Warga Saat Pandemi Covid-19

Viral di Facebook dan aplikasi pesan instan, meme polisi India datang ke Makassar tertibkan warga keluyuran saat pandemi Covid-19 atau Virus Corona

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Ilustrasi polisi India. Viral di media sosial Facebook dan aplikasi pesan instan, meme polisi India datang ke Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) untuk menertibkan warga yang keluyuran di tengah pandemi Virus Corona ( Covid-19 ). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di media sosial Facebook dan aplikasi pesan instan, meme polisi India datang ke Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) untuk menertibkan warga yang keluyuran di tengah pandemi Virus Corona ( Covid-19 ).

Meme mirip screenshot berita dari media online beredar dalam beberapa hari terakhir.

Warganet menjadikannya sebagai status Facebook dan status WhatsApp serta membagikannya ke dalam grup Facebook.

Rata-rata dari mereka menganggap itu sebagai guyonan di tengah banyaknya warga masih keluyuran dan tak mematuhi imbauan untuk tinggal di rumah atau #diRumahAja.

Kota Makassar saat ini menjadi episentrum Virus Corona di Sulsel.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sulsel yang dilansir melalui laman covid19.sulselprov.go.id, hingga pada Senin (13/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Sulsel sebanyak 222, 176 orang di antaranya masih dirawat, 30 orang sembuh, dan 16 orang meninggal dunia.

Di Makassar, sudah ada 154 kasus.

Berikut ini meme polisi India ke Makassar untuk tertibkan warga yang masih keluyuran.

Meme polisi India ke Makassar.
Meme polisi India ke Makassar. (HANDOVER)

Ada juga yang membuat meme polisi India ke Bulukumba dan Parepare.

Di Bulukumba dan Parepare saat ini masing-masing terdapat 1 kasus positif.

Meme polisi India ke Makassar.
Meme polisi India ke Makassar. (HANDOVER)
Meme polisi India ke Parepare
Meme polisi India ke Parepare (HANDOVER)

Meme di atas dibalas dengan meme polisi India pulang ke negaranya karena kewalahan menertibkan warga Makassar.

Meme polisi India ke Makassar.
Meme polisi India ke Makassar. (HANDOVER)

Apakah meme ini muncul karena polisi Indonesia tidak mau bertindak represif seperti polisi India kepada warga yang tak taat aturan selama pandemi Virus Corona?

Cara Polisi India Tertibkan Warga yang Langgar Aturan Lockdown

Dikutip dari Kompas.com, polisi di Kota Meerut, India bagian utara memberikan hukuman sosial bagi warganya yang melanggar aturan lockdown atau penguncian.

India mulai memberlakukan lockdown sejak 24 Maret 2020 dan akan berlaku selama 21 hari.

Kebijakan penguncian tersebut diberlakukan menyusul meningkatnya jumlah kasus Virus Corona di negara itu.

Selama masa penguncian atau lockdown, polisi melakukan penjagaan dan memberlakukan jam malam di sejumlah tempat.

Hukuman yang diberikan kepada warga yang melanggar, di antaranya, memerintahkan warga untuk memegang papan bertuliskan "Saya adalah teman virus corona" atau "Saya musuh masyarakat" dan menggunggahnya di media sosial.

Selain itu, tampak di antara warga juga mendapat hukuman push-up atau memegang telinga sambil squat-jump.

Seorang warga, Mohammad Alim (40), mengatakan, ia membawa seorang perempuan dan ketiga putranya ke kantor polisi di kota itu pada Senin (23/3/2020) malam untuk melaporkan kasus pertengkaran.

"Ketika saya sampai di kantor polisi, inspektur menyuruh saya membawa tulisan memalukan itu dan mengunggah gambar saya," kata Alim, seperti dilansir Reuters.

Polisi mengunggah foto Alim di media sosial Twitter dan menyebut bahwa beberapa orang tak peduli dengan keselamatan masyarakat.

Kepada Reuters, Pejabat Kepolisian Meerut Akhilesh Narayan Singh mengatakan, hanya orang-orang yang tidak mematuhi perintah untuk pulang yang difoto.

Menurut dia, sudah ada 22 kasus pelanggaran telah diajukan.

Namun, ia tak menjawab ketika ditanya soal kasus Alim. 

Seorang petugas di pos polisi, mengatakan, di tiga distrik lain, warga yang melanggar aturan penguncian itu dihukum dengan sit-up dan squat-jump.

"Mereka meminta para pria untuk sit-up 10 kali," kata dia.

Sementara itu, seorang pekerja rumahan di Delhi Selatan, Alok Barman, mengaku dipukuli oleh polisi ketika pergi ke pinggiran kota.

"Beberapa rumah tempat saya bekerja membayar sejumlah uang dan saya belikan makanan untuk persediaan di rumah. Tetapi polisi menyerang kami dengan tongkat dan memukuli kami. Sekarang kami tak punya apa-apa untuk dimakan," kata Alok, dilansir New York Post.

Warga lainnya, Tarique Anwar mengatakan, ia pergi untuk membeli susu dan sayur-sayuran di sebuah toko kelontong, tetapi dihentikan oleh polisi yang menyuruhnya pulang.

Seorang pemilik toko daging, mengatakan, polisi menghancurkan tokonya dan memukulinya karena membuka toko.

"Mereka menyerbu masuk dan mulai menyalahgunakan dan memukuli saya," kata pemilik toko itu.

Juru Bicara Kepolisian New Delhi Anil Mittal membantah bahwa polisi memukuli orang-orang, meski banyak video beredar.

India telah mengumumkan masa penguncian selama 21 hari untuk memerangi Virus Corona, terhitung mulai Selasa (24/3/2020) tengah malam waktu setempat.

Sejauh ini, di India dilaporkan telah ada 9.240 kasus Virus Corona dengan 331 kematian.

Demikian data dari laman worldometers.info/coronavirus.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved