Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Analisis

Panduan Agar Tenaga Medis Tidak Stres, Lansia, Hingga Pengelola RumahSakit dalam Menghadapi Covid-19

Untuk tenaga medis covid-19, Buang Tekanan yang Menghantuimi, Jaga Dirimu Saat ini, dan tetap Jaga Hubungan dengan Orang yang Kamu Cintai

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Prof Dr drg Muhammad Harun Achmad MKes SpKGA(K), Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Dan Peneliti LPPM Unhas 

Pesan dan aktivitas orangtua yang dapat membantu anak-anak menghadapi Covid-19
1. Salurkan Perasaan Mereka
Bantu anak-anak menemukan cara positif untuk mengungkapkan perasaan seperti ketakutan dan kesedihan.

Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikan emosi. Terkadang terlibat dalam kegiatan kreatif, seperti bermain atau menggambar dapat memfasilitasi proses ini. anak-anak merasa lega jika mereka dapat mengekspresikan dan mengomunikasikan perasaan mereka di lingkungan yang aman dan mendukung.

Perasaan rasa yang tidak aman dan nyaman akan mempersulit bahkan berakibat trauma pada anak untuk proses psikologis jangka panjang.

2. Jaga Suasana Keabraban
Pertahankan rutinitas suasana kekeluargaan yang akrab bersahabat dalam kehidupan sehari-hari sebanyak mungkin, atau ciptakan rutinitas baru, terutama jika anak-anak harus tinggal di rumah.

Berikan kegiatan yang sesuai dengan usia untuk anak-anak, termasuk kegiatan untuk pembelajaran usia mereka.

Jika memungkinkan, dorong anak-anak untuk terus bermain dan bersosialisasi dengan orang lain, meskipun hanya di dalam keluarga ketika disarankan untuk membatasi kontak sosial. Sehingga dengan demikian tercipa suasana rasa aman dan nyaman secara mental dan psikologis.

3. Diskusi dengan Jujur Sesuai Usia
Diskusikan Covid-19 dengan anak-anak dengan cara yang jujur dan sesuai usia.

Jika anak-anak memiliki masalah, hendaklah menyapa mereka agar dapat mengurangi kecemasan anak. Anak-anak akan mengamati perilaku dan emosi orang dewasa sebagai petunjuk tentang bagaimana mengelola emosi mereka sendiri selama masa-masa sulit.

4. Pastikan Mereka Tetap Aktif
Lakukan kegiatan-kegiatan dengan menjelaskan tentang virus tetapi juga menjaga agar anak tetap aktif ketika tidak masuk sekolah, seperti:permainan mencuci tangan dengan lagu, cerita rekaan tentang penjelajahan virus di dalam tubuh.

Jadikan pembersihan dan disinfeksi rumah permainan yang menyenangkan, gambar virus/mikroba yang kemudian diwarnai oleh anak dan jelaskan alat perlindungan diri (APD) kepada anak agar mereka tidak takut.

Panduan untul golongan usia lanjut dalam mengatasi stress selama wabah Covid-19:
1. Beri Mereka Dukungan Emosional
Warga usia lanjut, terutama yang diisolasi dan yang mengalami penurunan kognitif/demensia bisa semakin resah, marah, tertekan, gelisah, tertutup, terlalu curiga selama wabah/berada di karantina.

Beri dukungan emosional secara efektif melalui jaringan informal (keluarga) dan tenaga kesehatan jiwa.

Sampaikan fakta-fakta sederhana tentang yang sedang terjadi dan informasi yang jelas tentang cara mengurangi risiko infeksi dengan bahasa yang dapat dimengerti lansia dengan/tanpa gangguan kognitif.

Sampaikan secara berulang ulang jika perlu mengingat kondisi mereka yang terkadang lambat menerima informasi.

2. Beri Mereka Perhatian Lebih
Warga usia lanjut lebih rentan terhadap Covid-19 karena sumber informasi yang terbatas, kondisi fisik dan mental yang lebih rentan, sistem imun yang lebih lemah, dan tingkat kematian Covid-19 yang lebih tinggi di antara kelompok usia lanjut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved