Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Gegara Terapkan Lockdown Demi Cegah Virus Corona ( Covid-19 ), Wali Kota Ditembak Mati Geng Kriminal

Gegara terapkan lockdown demi cegah Virus Corona ( Covid-19 ), seorang wali kota ditembak mati geng kriminal.

Editor: Edi Sumardi
MILENIO DE PESO QUINTANA ROO DAN PIXABAY
Mobil yang ditumpangi Wali Kota Mahahual, Obed Duron Gomez ( kiri ) dan foto Obed Duron Gomez semasa hidupnya. Sang wali kota ditembak mati geng kriminal setelah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kebijakan lockdown untuk pencegahan penyebaran Virus Corona ( Covid-19 ) berbuah petaka, seorang wali kota ditembak mati geng kriminal.

Ini bukan terjadi di Tanah Air sebab belum ada pemerintah daerah di Indonesia menerapkan kebijakan lockdown.

Ini di Meksiko, negara terletak di Amerika Utara, dimana kelompok kriminal menentang lockdown dan membalasnya dengan tindakan sadis.

Seorang kepala daerah pun tewas akibat kebijakannya.

Wali kota di Meksiko ditembak mati geng kriminal setelah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Obed Duron Gomez, Wali Kota Mahahual, dibunuh ketika tengah berkunjung ke Xcalak, yang berlokasi di selatan Negara Bagian Quintana Roo.

Media lokal memberitakan, si wali kota menumpang minibus putih bersama penumpang lain ketika ada kendaraan lain memepetnya.

Dilaporkan Daily Mirror, Rabu (8/4/2020), Gomez ditembaki, di mana dia dilarikan ke rumah sakit dan sempat dirawat sebelum dinyatakan tewas.

Si pelaku melarikan diri, dan polisi menemukan 20 selongsong peluru di lokasi kejadian bersama kendaraan yang mereka pakai untuk menyerang.

Media setempat melaporkan, sebelum ditembak mati, Gomez sempat menerima ancaman dari geng kriminal yang biasanya mengambil narkoba dari Mahahual.

Wali Kota Mahahual di Meksiko, Obed Duron Gomez. Dia  ditembak mati geng kriminal setelah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wali Kota Mahahual di Meksiko, Obed Duron Gomez. Dia ditembak mati geng kriminal setelah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19. (DE PESO QUINTANA ROO)

Sebabnya, Gomez memutuskan menerapkan lockdown dengan menutup jalanan kota guna mencegah penyebaran Covid-19, penyakit yang diakibatkan Virus Corona.

Kantor Jaksa Penuntut Umum Quintana Roo menyatakan, mereka segera menginvestigasi kejadian ini dengan motif penembakan belum diketahui.

Berbagai teori berseliweran, termasuk motif bahwa pembunuhan itu merupakan balas dendam setelah 5 penjahat ditangkap pekan lalu.

Warga di Xcalak disebutkan hidup dengan memantau paket berisi kokain yang dijatuhkan dari pesawat pengedar narkoba di Pantai Karibia.

Pengedar asal Kolombia biasanya menggunakan pesawat untuk menjatuhkan barang haram tersebut di laut sebelum diambil menggunakan kapal.

Sering kali, kapal yang digunakan untuk mengambil tidak cukup cepat, sehingga kokain itu tersapu ke pantai, diambil warga lokal dan dijual.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, Meksiko melaporkan 2.785 kasus infeksi Covid-19, dengan 141 meninggal dan 633 sembuh.

"Negeri Sombrero" kemudian menyatakan keadaan krisis kesehatan, di mana mereka meminta warga lansia di atas 60 tahun untuk tinggal di rumah.

Bagi-bagi Sembako Kepada Warga Miskin

Meksiko adalah negara yang mencekam karena dipenuhi geng-geng narkoba brutal.

Mereka, tak segan menebar teror ke masyarakat, hingga melakukan aksi pembantaian pada kelompok lain.

Entah kepada masyarakat, ataupun pada kelompok geng saingannya.

Namun, semenjak Virus Corona merajalela ke seluruh dunia, hampir kebrutalan geng narkoba tak pernah dikabarkan lagi.

Lalu, bagaimana kabarnya sekarang?

Dikutip dari Daily Star pada Rabu (8/4/2020), geng narkoba yang terkenal brutal dan kerap menebar teror itu mendadak berubah.

Geng narkoba di Meksiko bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di negara itu di tengah pandemi Virus Corona.
Geng narkoba di Meksiko bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di negara itu di tengah pandemi Virus Corona. (NEWSFLARE/DAILY STAR)

Menurut sebuah laporan, mereka justru melakukan aksi kemanusian di tengah pandemi Virus Corona.

Kartel narkoba Sinaloa milik raja narkoba El Chapo misalnya, dilaporkan membagikan makanan kepada orang-orang miskin selama lockdown di Meksiko.

Sementara kartel Teluk yang merupakan sekutu Sinaloa, yang dikenal kerap melakukan penculikan dan pembunuhan, membagikan sebuah kotak besar.

Mereka juga kerap membagikan kotak berisi makanan yang dikirim langsung oleh anggota geng ke penduduk miskin di kota Ciudad Victoria, di negara bagian Tamulipas, Meksiko Timur Laut.

Menurut media setempat, selain makanan mereka juga membagikan barang-barang dengan sebuah pesan.

Tulisannya adalah, "CD pendukung Kartel Teluk (Ciudad Victoria) Tuan 46 Vaquero."

Laporan menyebut nama "Tuan 46 Vaquero" mungkin adalah nama panggilan salah satu pemimpin kartel.

Mereka seolah ingin memberi tahu tentang bantuan yang diberikan itu dari mana asalnya.

Sebelumnya geng Teluk dikenal sebagai kelompok brutal yang suka menembak, menculik, dan melakukan pembunuhan mengerikan.

Mereka adalah sekutu dari geng Sinaloa yang dipimpin oleh raja narkoba El Chapo yang terkenal itu.

Geng narkoba di Meksiko bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di negara itu di tengah pandemi Virus Corona.
Geng narkoba di Meksiko bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di negara itu di tengah pandemi Virus Corona. (NEWSFLARE/DAILY STAR)

Kembali pada bulan Februari, petugas Meksiko bahkan menemukan bungker yang hancur akibat pertempuran antar geng.

Semenjak pandemi Virus Corona, pemerintah telah menangguhkan semua kegiatan ekonomi yang tidak penting hingga 30 April 2020.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ' Terapkan Lockdown untuk Cegah Covid-19, Wali Kota Meksiko Ditembak Mati Geng Kriminal '

Penulis: Ardi Priyatno Utomo

Editor: Ardi Priyatno Utomo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved