Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kuliah Online

Begini Cerita Mahasiswa Pelosok Enrekang Berjuang Mendapatkan Jaringan Internet demi Kuliah Online

Terkadang, Ia jarang mengikuti perkuliahan pagi karena terkendala hujan dan di lokasi juga tidak ada tempat berteduh

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Muh. Irham
Dok. Mahasiswa Tallu Bamba
Mahasiswa dari berbagai kampus asal Desa Tallu Bamba, Kecamatan Enrekang jika bertepatan jadwal kuliah online terpaksa ramai-ramai menuju bukit di bawah pepohonan yang rimbun. 

Enrekang, Tribun-timur.com – Di saat sebagian mahasiswa nyaman mengikuti perkuliahan secara online di rumah masing-masing, mahasiswa di Panassang, Desa Tallu Bamba, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, harus berjuang keras mengikuti kuliah dalam jaringan (daring) tersebut.

 Di desa mereka, jaringan internet tidak tersedia secara memadai. Jaringan internet hanya bisa didapatkan di spot-spot tertentu.

Walhasil, mereka harus kelur rumah menuju ke sebuah bukit setiap hari untuk mengikuti kuliah dari dosen mereka.

 Perjalanan dari rumah ke lokasi tersedianya jaringan internet yang memadai tersebut, harus ditempuh kurang lebih 15 menit dengan kendaraan roda dua.

 Hal itupun menjadi soal, apalagi di tengah wabah Covid-19, proses belajar mengajar dialihkan ke metode perkualiahan online.

Jika bertepatan jadwal kuliah online, mereka terpaksa ramai-ramai menuju bukit di bawah pepohonan yang rimbun.

Mereka mencari jaringan dan duduk bersila di tanah mengikuti kuliah dan mengerjakan tugas secara online.

Padahal, di tengah wabah Covid-19 ini seharusnya dihindari berkumpul dan pemberlakuan phsical distanting.

Seperti yang dijalani Mahasiswa Universitas Muhammadiah Enrekang, Anmar (20), Jumat (10/4/2020).

Ia mengungkapkan sangat susah memperoleh informasi saat ada pemberitahuan kuliah online atau tugas yang di berikan oleh dosen melalui WhatsApp.

Terkadang, Ia jarang mengikuti perkuliahan pagi karena terkendala hujan dan di lokasi juga tidak ada tempat berteduh, hanya duduk di bawah pohon yang ada di pinggir jalan.

"Selain sulit belajar online, di desa saya juga ada fasilitas umum seperti sekolah dan pustu yang membutuhkan jaringan untuk menginput data," kata Anmar, Jumat (10/4/2020).

Salah seorang mahasisa Universitas Muhammadiyah Parepare Asal Dusun Pananssang, Desa Tallu Bamba, Hermita  (21) juga mengeluhkan tak adanya layanan jaringan internet di wilayahnya.

“Jika sudah masuk jadwal kuliah dan dosen hanya absen online list nama di group WhatsApp, saya jengkel karena tiba-tiba jaringannya pending atau bahkan hilang, akibatnya nama saya di-skip," katanya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti Internet sangat bermanfaat baik dalam menunjang kinerja sistem informasi.

Dusun Panasang, Desa Tallu Bamba merupakan daerah terpecil/pelosok di Kabupaten Enrekang, Kecamatan Enrekang.

Jaraknya 50 kilometer dari Kota Enrekang, daerah ini berada di sebelah barat Kabupaten Pinrang dan sebelah Utara adalah Kabupaten Tana Toraja.

Pasien Pertama Positif Corona

Peerintah mengumumkan satu pasien positif terjangkit virus corona dari Kabupaten Enrekang, Jumat (10/4).

Pasien pertama positif Covid-19 di Kabupaten Enrekang punya riwayat perjanalan dari Arab Saudi.

 Hal itu disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas (GT) Covid-19 Pemkab Enrekang, Sutrisno saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com, Jumat (10/4/2020).

 Menurutnya, pasien tersebut sempat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah.

 Dia melaksanakan ibadah umrah pada tanggal 18 Januari sampai tanggal 30 Januari 2020.

 "Iya pasien positif tersebut pernah menjalankan ibadah umrah pada tanggal 18 Januari 2020 dan kembali 30 Januari 2020," kata Sutrisno.

 Ia menjelaskan, saat kembali dari umrah, pasien wanita berusia 72 tahun tersebut saat itu tidak merasakan keluhan.

 Berdasarkan hasil koordinasi dengan tim GT Covid-19 Pemprov Sulsel dan melihat hasil swab tes salah satu pasien, maka dipastikan satu warga Kabupaten Enrekang dinyatakan positif.

 "Berdasarkan koordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Sulsel, kami mengkonfirmasi bahwa satu warga asal Kabupaten Enrekang dinyatakan positif Covid-19," kata Sutrisno.

Ia menjelaskan, sebelumnya pasien positif tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Fatima dan RS Lakipadada, Toraja sebelum dirujuk ke RS Awal Bros Makassar bulan Maret lalu.

Dia memang tak terdata di surveylance Tim GT Covid-19 Pemkab Enrekang lantaran, tidak melalui rujukan dari layanan kesehatan di Enrekang.

"Jadi pasien ini memang pernah periksa mandiri ke RS Fatima Toraja, tanpa melalui rujukan dari Kabupaten Enrekang, makanya tak terdata di kita," ujar Sutrisno.

Dengan hasil itu maka Kabupaten Enrekang kini tercatat memiliki satu pasien positif virus corona.(*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved