Positif Corona di Sulbar Bertambah
Pasien Corona di Sulbar Jadi Dua, Kadis Kesehatan Mengaku Bingung
memang pasien tersebut masih di data Sulsel namun pusat telah mengumumkan masuk di data Sulbar karena pertimbangan alamat KTP
Penulis: Nurhadi | Editor: Muh. Irham
MAMUJU, TRIBUN-TIMUR.COM - Data posotif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat, bertambah. Data yang dirilis oleh pusat menunjukkan warga yang positif Covid-19 menjadi dua orang.
Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Muhammad Alief membenarkan bahwa data pusat mencatat dua warga Sulbar positif Covid-19. Namun dia mengaku masih melacak identitas pasien karena yang bersangkutan dirawat di Makassar.
"Memang warga Sulbar sudah dua positif. Kami lagi cari dimana itu pasien, saya kesana kemari melacak pasiennya tapi belum tahu karena memang tidak lewat Sulbar, hanya saja alamat KTP nya Sulbar," kata dr Alief.
Hasil koordinasinya ke laboratorim Sulsel, kata dia, memang pasien tersebut masih di data Sulsel namun pusat telah mengumumkan masuk di data Sulbar karena pertimbangan alamat KTP.
"Jadi kita sulit lagi ini berbicara, sementara kita dituntut untuk bicara polos nah ini masalah bukan masalah polos. Jadi ini krusial, andai kami swabnya gampang saja kita umumkan. Saya jadi bingung juga hadapi masalah ini," tuturnya.
Direktur RSU Regional dr Indahwati Nursyamsi yang dikonfirmasi menyampaikan hingga saat ini pasien PDP yang dirawat di rumah sakit hanya empat orang.
"Barangkali yang positif itu di rumah sakit lain tapi alamat pasien Sulbar, kalau disini tidak ada. Pasien PDP di sini juga hasil swabnya negatif semua hanya belum memungkinkan untuk dipulangkan, masih harus dikirim swabnya satu kali," ujarnya.
Pada pekembangan berikutnya, seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 asal Mamuju Tengah meninggal di RSU Regional Sulawesi Barat, Jumat (3/4) malam.
Pasien berinisial N hanya sekitar satu jam di RSU Regional Sulbar lalu dinyatakan meninggal.
Sebelumnya RSUD Satelit Mamuju Tengah merujuk pasien ke RSUD Mamuju.
Namun beberapa saat kemudian RSUD Mamuju merujuk ke RSU Regional dan mengehembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.00 Wita.
Direktur RSU Regional dr Indahwati Nursyamsi mengatakan saat tiba di rumah sakit pasien langsung diarahkan di ruang isolasi.
"Sampel swab pasien diambil untuk penegakan diagnosis pasti atas penyakit yang dialaminya. Tak selang berapa lama pasien pun dinyatakan meninggal," kata dr Indah.(*/tribun-timur.com)