Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Makassar

Fakta Baru Jenazah Ditolak Warga Antang Makassar saat Akan Dikubur, Awalnya Dikira Positif Corona

Fakta Baru Jenazah Ditolak Warga Antang Makassar saat Akan Dikubur, Awalnya Dikira Positif Corona

Editor: Ansar
ari maryadi/tribun-gowa.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin (kiri). 

Jenazah ditutup dengan kantong jenazah dan dimasukkan ke dalam peti mati yang kemudian dilapisi oleh plastik.

Akan tetapi, pemakaman  mendapat penolakan dari warga sekitar.

 Perbatasan Riyadh, Mekkah, Madinah dan Jeddah Dijaga Ketat, Arab Saudi Minta Calon Jemaah Haji Sabar

 Penampakan Foto Perdana Calon Bayi Vanessa Angel Curi Perhatian, Terselip Doa Mengharukan

Warga mengusir paksa pembawa jenazah PDP Virus Corona itu.

Camat Somba Opu, Agussalim mengatakan, pasien PDP itu terpaksa dimakamkan di lokasi lain.

Pemakaman akhirnya berhasil setelah melakukan koordinasi dengan dengan pemerintah setempat.

Menurutnya, almarhum dimakamkan di Pekuburan Sudiang, Kota Makassar, Minggu (29/3/2020) pagi.

"Kami Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan Paccinongngang telah berkoordinasi dengan ketua kerukunan BTN dan RW, beliau menyampaikan bahwa almarhum telah dikubur," katanya.

Penjelasan Pj Wali Kota Makassar

PJ Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb angkat bicara mengenai insiden penolakan warga atas jenazah suspek corona yang akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik pemerintah.

Iqbal mengaku sangat menyayangkan insiden yang terjadi di TPU Kristen Pannara, Jl Antang Raya, Makassar kemarin.

Menurut dia, insiden penolakan ini seharusnya tidak terjadi. ia menjelaskan, insiden penolakan ini karena warga sekitar TPU, terkejut melihat jenazah yang diantar oleh sejumlah paramedis berpakaian Alat Pelindung Diri (APD).

Mendadak warga pun berkerumun dan meminta pihak keluarga jenazah dan paramedis untuk meninggalkan lokasi TPU.

Iqbal juga menyayangkan kepada pihak rumah sakit yang tidak melakukan pemberitahuan kepada pemerintah sebelum membawa jenazah di pemakaman TPU milik pemerintah.

"Seandainya kami disampaikan sejak awal kan aparat bisa turun dan mensosialisasikan kepada masyarakat. Ini karena kurang sosialisasi masyarakat jadi takut bahwa mobil (jenazah) datang dan bisa membuat terinfeksi (warga). Sebenarnya masalahnya cuma itu saja," katanya, Rabu (1/4/2020).

Jika ada pemberitahuan pihaknya bisa meminta pihak kecamatan dan TNI Polri untuk siaga di TPU tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved